11 Februari, 2012

Masalah Itu Manis

"Jangan katakan kepada Allah kalau kita punya masalah
tapi katakan kepada masalah kalau kita punya Allah”

Kutipan diatas saya copas dari status facebook salah satu teman saya. Setelah membaca status itu saya langsung menge-like-Nya padahal baru beberapa detik muncul di laman facebook. kerena menurut saya kata-kata diatas sangat luar biasa. Iya, ditengah banyak dinding-dinding facebook digunakan sebagai luapan keluh kesah, kekesalan, dsb.Yang seolah-olah menunjukkkan ketidakikhlasan kita dalam menerima segala takdir ketentuan  Allah Swt,teman saya ini meng-update status dengan nilai oftimis.

 status teman saya diatas  sangat luar biasa menurut saya,dan status seperti itulah yang semestinya kita publish kedepan facebooker mania. Kerena dengan membaca status yang luar biasa itu, teman kita yang membacanya mungkin akan tercerahkan walau boleh jadi sebelum membaca status kita itu dia sedang kegundahan. Kemudian biasanya status yang luar biasa di laman facebook  akan  memunculkan komen-komen luar biasa lainya. Kalau begitu bukankah pahala akan mengalir kepada si peng-update status itu?kerena dia telah mencerahkan yang sedang gundah,memberi solusi yang sedang dirundung masalah.Jika ini yang terjadi, maka satu sisi fositif  laman “muka buku” ini telah dirasakan, dan kita telah menanam satu kebajikan.

 Jika sebalik-Nya yang kita lakukan, yakni meng-update status-status yang berisi keluhan,emosi,cacian dan lain sebagainya. Apakah itu tidak menimbulkan satu dosa bagi kita sendiri. kerena kita sangat dilarang berkeluh kesah akan masalah atau takdir yang kita jalani. Kemudian jika ada teman yang memberikan jempol manis-nya akan status yang berisi keluh kesah itu,apakah dia tidak dikatakan melakukan sebuah keburukan kerena seolah teman kita itu merasa setuju dengan apa yang kita update(keluh kesah kita).Jika itu yang terjadi berarti kita telah menanam satu keburukan bagi diri sendiri bahkan orang lain.

Jujur saya sangat tidak suka ketika membaca status-status teman saya yang berisi keluh kesah, sumpah serapah, atau cacian atas apa yang sedang mereka rasakan saat meng-update status-status mereka tersebut.Apalagi kalau saya tau mereka adalah teman-teman saya yang sama-sama telah mengenyam pendidikan pesantren yang diajarkan bagaimana sebenarnya kita dalam menghadapi sebuah masalah.Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah serta introfeksi diri. Mungkin jadi masalah itu datang sebagai teguran darinya atas apa yang telah kita lakukan sebelum-Nya atau masalah itu datang sebagai ujian untuk mengetes keimanan kita.

 Ketika kita ditimpa sebuah permasalahan, berarti Allah mau kita lebih dewasa dalam menghadapi hidup ini. Ketika kita ditimpa musibah, berarti Allah ingin agar kita mendekat kepadanya. Ketika kita ditimpa kesusahan, berarti Allah telah menyediakan untuk kita kemudahan. Kerena sesungguhnya dibalik permasalahan ada proses pendewasaan, dibalik musibah ada hikmah, dibalik kesusahan ada kemudahan.

“maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."(Qs:al-Insyiroh:5-6)

Ketika permasalahan datang menghampiri, jangan mengeluh dihadapan sang pencipta, jangan memberontak akan keputusannya apalagi mengatakan bahwa Allah tidak adil. Namun,mintalah agar kita diberi kesabaran serta ketegaran dalam menghadapinya, diberikan solusi yang terbaik bagi kita, dan selalu mengharap dia memberikan ganjaran pahala untuk kita.

 Tanpa malam purnama takkan indah. Tanpa lapar nikmat makanan takkan terasa. Tanpa dahaga sejuknya dingin air takkan memberi banyak makna. Begitu juga kemenangan atau kemudahan takkan banyak memberi arti tanpa didahului rintangan masalah kesusahan. Setelah mendung terbitlah cerah.
Tak ada hidup tanpa masalah, kerena masalah adalah sunnah-Nya. Yang kita perlukan hanya kebijakan dalam menyikapinya. Jika ketegaran yang kita bina, nikmat masalah akan terasa. Jika keluhan yang kita bina sengsara masalah akan selalu bertambah.

Masalah datang untuk kita hadapi, bukan untuk dicaci atau dimaki. Masalah adalah mediator dalam proses pendewasaan.Tanpa masalah kita takkan pernah dewasa. Tanpa masalah kita takkan menjadi orang yang luar biasa.”Jalan yang lurus dan mulus takkan pernah menghasilkan pengemudi yang hebat. Laut yang tenang takkan pernah menghasilkan pelaut yang tangguh.Langit yang cerah takkan pernah menghasilkan pilot yang handal.”

Disaat kita mencari solusi dalam suatu masalah, disaat itulah sebuah proses pendewasaan hidup akan dimulai. maka,berbahagialah mereka yang memiliki masalah dan mampu mengatasi masalah tersebut dengan berilian,yaitu dengan tetap selalu bersandar akan keputusan sang eksekutor yang maha adil setelah tawakal dilakukan.Mari bersama taklukkan masalah…!


versi lengkap kutipan diatas:
"Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit, karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba. Maka jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah aku punya Allah Yg Maha Segalanya."
(Ali Bin Abi Thalib)

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran yang konstruktif selalu kami tunggu dari para pembaca yang budiman,,,,,!!!