24 Maret, 2013

Sholehah

Senyummu indah merekah
bertengger pada ranting yang gagah
berselimut daun nan megah

Sapamu begitu ikhlas
menyimpan paras dalam ruas
berbalut syari'at, bertutup aurat

Bicaramu seadanya
tak kurang, tak lebih
biasa-biasa saja

Tawamu seperlunya
tak kurang, tak lebih
biasa-biasa saja

Candamu selayaknya
tak kurang, tak lebih
biasa-biasa saja

Busanamu sederhana
tak kurang, tak lebih
biasa-biasa saja

Engkau sederhana
engkau biasa-biasa saja
dalam tingkah polah hawa

Tak berlebihan
apa adanya
karena kau mafhum agama

Engkaulah sholehah
pentarbiyah generasi ummah
penopang tiang negara
permata terindah dunia.


14 Maret, 2013

Unik & Menggugah

Maaf sebelumnya, foto-foto berikut bukan hasil jepretan saya. Seperti mana tertulis di gambar, foto-foto ini bersumber dari Abunawaf.com, yang kemudian di posting oleh Fans Page Islamedia. Foto-foto ini sengaja saya post di blog saya, karena sangat menggugah dan luar biasa. 

Gambar-gambar ini memberikan pelajaran kepada kita, bagaimana  mencintai dan mengasihi dengan sepenuh jiwa terhadap pasangan (suami-istri) dalam rumah tangga, di tengah badai kekerasan dalam rumah tangga yang semakin menggila, selalu marak menghiasi halaman-halaman kehidupan kita saat ini. 

Sudah begitu parahkah krisis cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berumah tangga saat ini. Sehingga, cerita-cerita kekerasan dalam rumah tangga itu selalu berepisode.

Sebetulnya, jika kita ingin belajar bagaimana mencintai dan mengasihi pasangan dengan sepenuh jiwa dan raga, banyak guru-guru luar biasa di samping kita. Karena alam beserta isinya diciptakan, agar manusia bisa mengambil hikmah dan pelajaran bersamanya. Seperti halnya gambar-gambar yang kita saksikan ini, tentu Allah ingin kita mengambil Ibrah atau pelajaran terhadap makhlukNya yang satu ini. Sebuah keindahan cinta dan kasih sayang, atas pasangan yang telah Ia satukan untuk kita dalam ikatan suci yang diridai.



"Sebuah kisah haru dari sepasang burung yang diambil di suatu wilayah di negara Republik Ukraina, saat burung jantan tersebut sedang berusaha menyelamatkan pasangan betinanya."

1. Seekor burung betina terkapar di pelataran dengan kondisi tubuh yang parah.


 2. Pasangan jantannya membawakan makanan kepada sang betina dengan kasih sayang dan haru.


 3. Ketika sang jantan sedang memberi makan kepadanya, tak lama kemudian sang betina mati terkulai. Sang jantan sangat terpukul dan berusaha mengangkatnya.


 4. Sang burung jantan akhirnya menyadari bahwa pasangan yang dicintainya telah mati. Ia kemudian “menangis” di hadapan pujaannya yang telah terkapar mati kaku.


 5. Sambil berdiri di samping tubuh sang burung betina, sang jantan kemudian “berteriak” dengan suara yang sangat menyedihkan.



6. Akhirnya sang burung jantan menyadari bahwa pasangan yang dicintainya telah meninggalkannya dan tak akan bisa hidup kembali bersamanya. Ia berdiri disamping tubuh sang betina dengan sedih dan duka yang mendalam.

Semoga apa yang kita saksikan dalam gambar-gambar ini, mampu memberi suplemen cinta dan kasih sayang terhadap pasangan kita,  dalam bingkai mahligai rumah tangga yang berhiaskan Mawaddah wa Rahmah untuk menuju ridha-Nya di dunia dan di akhirat kelak. Amiin.

“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].

Sebuah Perjalanan

Ketika sebuah bisikkan datang menghampiri
Labuhkanlah perahu tuamu
Bentanglah layarnya
Arungilah samudera kesuksesanmu

Tanpa ku mengerti
Tanpa ku sadari
Tanpa ku duga
Tanpa ku rasa

Ku ikuti bisikkan itu
Ku labuh perahu tuaku
Ku bentang layarnya
Ku tinggalkan pulau kecilku

Pulau tempat tingggalku
Pulau masa kecilku
Pulau tempatku menangis
Pulau tempatku menjerit

Mengarungi samudera,
Lautan tiada tepi
Hanya ombak yang ku temui
Suasana sepi

Aku dibawa angin berlayar
Ku resapi kebahagianku
Ku terlepas dari belenggu
Belenggu penderitaan pengekangku

Namun, itu tak lama ku rasa
Ternyata hanya sebuah pariwara
Yang hadir dalam mimpi
Mimpi baruku

Angin topan datang menerjang
Hujan deras
Kilat, petir datang menyambar

Perahuku tenggelam
Terdampar disebuah pulau
Buas tak bertuan
Tempat penuh duka, derita; sengsara

Ku berteriak sekuat hati
Mengharap malaikat datang menghampiri
Membawaku pergi
Membawaku kembali

Namun, itu takkan pernah terjadi
Siapa tahu deritaku
Siapa mengerti batinku
Siapa mendengar jeritan hatiku

Aku hanya mampu berharap
Agarku mampu bertahan
Dalam lumbung penderitaan

Sehingga kabar gembira itu bertandang
Membawaku pergi, Membawaku kembali


# Bogor, 14/10/2009

12 Maret, 2013

Pemenang Hakiki


Hadirin wal hadirat, sidang jama’ah Jum’at yang berbahagia.
Secara ilmiah dan realistis, kita terlahir ke dunia ini sebagai pemenang. Karena sebelum lahir, masing-masing kita telah mengikuti sebuah kompetisi luar biasa, konon dengan jumlah peserta hampir 700 juta banyaknya, bukankah itu sangat dahsyat dan luar biasa? Iya. kita memang luar biasa, kita adalah sang jawara. Itulah realita yang ada, kita terlahir sebagai pemenang.

Allah SWT telah menciptakan kita melalui perantara seorang ayah dan ibu, dari ratusan juta (100-700 juta) sel sperma sang ayah yang kemudian menuju kesatu tujuan, yakni sel telor ibu. Dari perjalanan menuju sel telor sang ibu itulah dimulainya sebuah kompetisi dahsyat yang sangat luar biasa itu. Bersama ratusan juta peserta yang lain kita berlomba untuk menentukan siapa yang tercepat dan mampu bertahan sampai finish untuk membuahi sel telor. Saat itu hanya satu yang akan jadi pemenang, dan Allah mentakdirkan kita sebagai pemenang dalam kompetisi itu. Dengan tropi diberikan hak untuk menatap dunia ini, serta menyandang amanah sebagai khalifah di muka bumi-Nya.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً.....

“Dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman kapada para malaikat: Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”…..(QS.al-Baqaroh:30)

Sidang jama’ah Jum’at yang berbahagia
Jika sejak lahir kita sudah ditakdirkan sebagai pemenang, kenapa sekarang kita harus jadi pecundang. Bukankah dalam sehari setidaknya lima kali kita diseru oleh sang muadzin untuk meraih kemenangan. Subuh ketika sang fajar shadik terbit, siang ketika sang surya tepat di ubun-ubun, dan petang ketika bayang-banyang benda berbentuk sama dengan aslinya; sore ketika sang surya kembali keperaduan, dan malam ketika mega merah menghilang.

 “Hayya ‘Alal Falah”(mari meraih kemenangan) itulah seruan sang muadzin yang mengajak kita untuk selalu meraih kemenangan. Iya, dengan mendirikan sholat kita berarti menuju sebuah kemenangan atau kejayaan. Menang yang tak hanya di dunia. Namun, di akhirat juga nantinya.

"إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ. فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِر..."

“Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR. An-Nasaa’i dan Tirmidzi)”

Itulah konsep kemenangan dalam Islam, menang ketika di dunia fana, menang ketika di alam Baqa. Sebuah kemenangan yang selalu dipinta hamba muslim dalam setiap do’anya.

"...رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ"

 “,,,Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan di akhirat kelak dan hindarkanlah kami dari adzab api neraka.”(QS. Al-Baqorah:201).

Sidang jama’ah Jum’at yang berbahagia
Itulah kemengan hakiki. Dunia-akhirat berjaya. Apalah arti kemengan di dunia kalau di akhirat sengsara.
Tentu kemenangan besar ini tak bisa kita raih dengan instan. Disana banyak jalan terjal dengan jurang-jurang yang dalam disetiap sisinya. Sedikit saja kaki salah melangkah, jurang-jurang dalam itu siap menerkam kita.
Iblis laknatullah dan laskar-laskarnya, baik dari golongan jin dan manusia tak tinggal diam. Mereka selalu setia merintangi jalan menuju kemenangan besar itu. Mereka takkan pernah berhenti memalingkan langkah kita kearah kekalahan dan kerugian besar itu. Mereka selalu beraksi mencari titik lemah kekuatan kita. Depan belakang, kiri kanan, atas-bawah. Dari seluruh penjuru arah.

Mereka akan bersorak kegirangan kala kaki kita tergelincir kedalam lembah kemaksiatan. Mereka akan selalu mengipasi kita agar bertahan di lembah itu untuk selamanya, sampai nyawa  lepas dari raga kita, dan kita mati dalam seburuk-buruk kematian (suul khotimah). Naudzubillah min dzaalik.

Jalan ke Neraka (yang merupakan buah kemurkan-Nya) selalu ditemani oleh kenikmatan-kenikmatan syahwat. Sedangkan jalan ke Surga (yang merupakan buah keridhaan-Nya) selalu ditemani oleh hal-hal yang berlawanan dengan keinginan dan kecenderungan syahwat,Penuh duri, dan pasti tak semulus jalan ke Neraka.

حُجِبَتْ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ""

 “Neraka diselubungi (dikelilingi) oleh syahwat, dan surga oleh kesulitan-kesulitan”.(HR.Bukhari-Muslim)

Oleh kerena itu, tentu dibutuhkan sebuah keistiqomahan yang luar biasa juga dalam meraih kemenangan besar itu. Istiqomah dalam ketakwaan, dengan bersabar dalam mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, serta senantiasa mendirikan Sholat.

"وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ . الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ"

" Dan mintalah pertolongan ( kepada  Allah) dengan sabar dan sholat, Dan (sholat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang  khusu’ , ( yaitu ) mereka yang yakin , bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ” ( QS Al Baqarah : 45 -46 )”

Semoga kita mampu menjadi pemenang hakiki itu, kemenangan di dunia dan kemenangan di akhirat. Semoga Allah SWT selalu membimbing langkah kita menuju ridha-Nya, jalan ke surga yang dijanjikan-Nya. Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

:: Disampaikan pada khutbah Jum'at KBRI Rabat, Maroko. 22/2/2013


08 Maret, 2013

Furniture & Dekorasi

Foto-foto ini diambil ketika pameran Furniture & Dekorasi (Mebel) musim panas 2012, di Rabat, Maroko. Saat itu saya sedang jalan-jalan untuk berbelanja ke sebuah swalayan (Marjan) yang ada di Kota Rabat. Sebelum saya masuk untuk berbelanja, ternyata tepat di samping Marjan ini sedang diadakan Pameran Mebel yang di Hadiri oleh beberapa negara dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia. So, saya abadikanlah karya-karya indah ini....Cekidot...!









Bagaimana, indah dan unik bukan,,,?

03 Maret, 2013

Asaku

Asaku porak-poranda
Oleh kista kemalasan
Oleh diam kebekuan

Asaku meraung, mengemis tolong
Agarku lari dari kista kemalasan
Agarku pecah diam kebekuan

Asaku menggelepar sekarat
Mengaduh, Menyayat

Semoga belum terlambat
Untukku tegak berdiri
Agar asaku tak mati suri.