14 September, 2013

Jika; Maka



Jika,
menanti pagi tak kunjung pergi
menanti petang tak kunjung datang
menanti malam tak kunjung kelam

Maka,
berdamailah dengan keadaan,
berserah dirilah pada keputusan Tuhan.

Rabat, 14 September 2013

Datang; Pulang

Selamat Datang engkau yang datang
Selamat jalan engkau yang pulang

Kehidupan adalah datang dan pulang

Datang lalu pergi
Pulang lalu kembali

Rabat, 14 september 2013

Tafakur, Semangat; Sportivitas

*Tuhan...Maafkan aku yang bisu, buta, dan tuli terhadap ayat-ayatMU.

*Selama engkau masih bernapas, tak ada tempat bagimu untuk lari dari MASALAH.

*Jika hukum asal sesuatu itu TIADA, kenapa harus risau jika sesuatu itu TIADA kembali setelah ADA. Semua itu MilikNya dan akan kembali PadaNya.

*Terkadang kita harus melakukan KESALAHAN agar tidak terjadi KESALAHAN selanjutnya.

*Tuhan, apa yang aku mau padaMu, aku selalu ingat. Sedangkan, apa yang Kau mau padaku, aku selalu lupa dan lalai.
.
*Tak ada yang istimewa dalam hidup dan kehidupan, kecuali anda hidup dalam keistimewaan Allah, Rasul, dan Agama.

*Tuhan selalu mempunyai takdir terbaik untuk setiap hamba-hambaNya. Jadi, buanglah kata-kata 'PUTUS ASA' dalam kamus harianmu, kawan.

*Dulu aku berlari ke tempat ini karena ketidaknyamanan. Namun, saat ketidaknyamanan ini berada disini, kemana lagi aku harus berlari...? Sepertinya, jika aku terus berlari dari ketidaknyaman, maka tak ada tempat untukku. Karena setiap tempat memiliki ketidaknyaman tersendiri. Jadi, keputusan terakhir bagiku adalah bersahabat dengan ketidaknyaman ini.

*Tak usah kau renungi nasib itu, kawan. Ia ada karena kau ada dan Tuhan Kuasa atas keadaanmu.

*PERTANDINGAN adalah MENANG & KALAH
Dalam bertanding, menang dan kalah adalah lumrah.
Dalam PERTANDINGAN, yang kita nanti-nanti memang HASIL AKHIR
Tapi walaupun demikian, jangan kita lupakan PROSES menuju HASIL AKHIR itu, kawan. Tugas kita hanya bertanding dengan baik dan tetap sportif, Menang atau kalah "Lupakan saja".


Rabat, 14 September 2013

13 September, 2013

Saat Tikus Peduli Terhadap Sesamanya


Seekor binatang yang dianggap menjijikkkan oleh sebahagian orang saja, memiliki sebuah kepedulian yang luar biasa terhadap sesamanya. Namun saat ini, sebahagian manusia (Makhluk paling sempurna) yang "mengaku" beragama dengan agama yang paling mulia disisi Tuhan, Malah saling membunuh antar sesama. Lebih miris lagi, mereka saling membunuh atas nama Tuhan, atas nama Agama yang mereka peluk, bahkan atas nama "Kebenaran" yang mereka klaim masing-masing.


Mungkin inilah maksud firman Tuhan bahwa jika manusia yang memiliki hati namun tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayatNya, memiliki mata namun tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaanNya; memiliki telinga namun tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat-ayatNya. Mereka itu tak ubahnya seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat (dari hewan ternak tersebut).

(1)
(2)

(3)
(4)
(5)

(6)
(7)
(8)