Jangan Susahkan Orang Lain Karenamu
Jika kehidupanmu selalu menyusahkan orang lain. Maka, jangan pernah
memimpikan kebahagiaan akan hadir untukmu.
Jika kau tak percaya dengan apa yang kau baca ini, catatlah dalam
buku harianmu dan rasakanlah kemudian.
Manusia agung sepanjang sejarah pernah bersabda:
"Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."
Maka, mafhum mukhalafahnya (pemahaman sebaliknya) adalah:
"seburuk-buruk
manusia adalah yang paling bermudarat bagi orang lain"
Jadi, kau pilih sendiri kategori manusia mana yang kau inginkan
dalam hidupmu. Karena Tuhan telah memberikan akal untuk berpikir dan wahyu
sebagai petunjuk. Kecuali jika akal itu kau sembelih dengan hawa nafsu, wahyu
kau gantung di tiang gantungan, dan dunia kau puja-puji. Maka, bisa kutebak kau
akan memilih kategori seburuk-buruk manusia. Walau sebenarnya kau tak menyadari
pilihan itu, karena kau terbuai.
Berhati-Hatilah Dalam Bermuamalah Kepada Sesama
Mari kita sadari kesalahan kita selama ini kepada sesama, dan
selalu berhati-hati dalam pergaulan selanjutnya. Jangan pernah menjadi mudarat
bagi sesama, baik melalui pikiran, perkataan, dan tindakan.
"Seorang muslim adalah orang yang kaum muslim selamat dari
gangguan lisan dan tangannya." (HR. Al-Muslim).
Hubunganmu dengan Tuhan tidak akan pernah baik, jika dengan sesama kau
selalu buruk.
Jika kau pernah melakukan kesalahan terhadap aturan Tuhan, kau
tinggal bertaubat sungguh-sungguh memohon ampun, karena Ia Maha pengampun dan
pemaaf. Sedangkan jika kau pernah melakukan kesalahan kepada sesama, kau akan
menemukan kesulitan meminta maaf kepadanya, karena tak semua manusia berhati
lapang dan pemaaf. Sedangkan salah satu dari empat syarat diterimanya taubat adalah
meminta maaf kepada seseorang yang pernah kita zalimi.
Ketahuilah, bahwa salah satu doa yang langsung sampai ke hadirat
Tuhan adalah doa orang yang terzalimi. Sangat sedikit dari orang yang terzalimi
mendoakan kebaikan terhadap seseorang yang menzaliminya. Oleh karena itu, (sekali
lagi) berhati-hatilah dalam muamalah kepada sesama.
“Dan waspadalah terhadap doa orang yang terdzalimi. Karena
tidak ada hijab penghalang antara doanya itu dan Allah” (HR. Al-Bukhari).
Balaslah Keburukan Dengan Kebaikan
Teruslah berbuat baik kepada sesama, tanpa memikirkan
keburukan-keburukan yang pernah mereka hadiahkan kepadamu. Karena sejatinya keburukan
dari mereka itu adalah kebaikan bagimu, dengan keburukan mereka itu kau akan
lebih tangguh. Bukankah itu sebuah kebaikan bagimu?
Lihat apa yang Sayyidina Muhammad lakukan kala meladeni
keburukan-keburukan dari kaum kafir Quraisy, keburukan-keburukan dari mereka
yang menbenci Rasul dan Risalah yang Beliau bawa. Rasul Saw selalu membalasnya
dengan kebaikan, senyuman, dan doa mengharap mereka diberikan hidayah oleh
Allah swt.
Dunia adalah ladang untuk bercocok tanam. Sedangkan akhirat adalah
hasil tuaian. Bagaimana tuaianmu bisa berkualitas baik, jika ladangmu rusak diserang
hama-hama keburukan. Hama Iri hati, dengki, benci; menyakiti, dan hama-hama
sejenisnya.
Pilihlah Jalan Yang Lurus
Tuhan telah menciptakan surga dan neraka. Kemudian Ia bentangkan
jalan menuju keduanya untukmu. Dengan akal, jalan ke surga akan terlihat indah
menggiurkan. Sedangkan dengan nafsu, neraka akan lebih menggiurkan. Diantara keduanya,
Tuhan menurunkan wahyu untukmu, terserah kepadamu, memilih jalan ke surga yang
penuh duri tapi indah akhirnya, atau memilih neraka yang jalan menuju penuh
kenikmatan tapi buruk pada akhirnya. Surga adalah sebaik-baik tempat kembali. Neraka
adalah seburuk-buruk tempat kembali.
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Qs. Al-Fatihah, 6-7)
Rabat-Maroko, 5
Juli 2013