03 Agustus, 2012

Menu Berbuka Puasa Ala Maroko

Menu Ta'jil setiap hari dari tetangga (Dok.pribadi)

Assalamualaikum.....
Apa kabar semua kawan, semoga sehat selalu......

Postingan kali ini meneruskan postingan sebelumnya. Tentang nuansa berpuasa di Maroko. Jika sebelumnya saya memposting tentang keunikan shalat tarawih. Maka, kali ini saya akan memposting tentang menu serta tradisi Ta'jil saat berbuka. 

"Bulan puasa, bulan berbagi. Bulan sedekah." ternyata hal ini tidak hanya saya rasakan ketika di kampung halaman dulu. Sebuah tradisi berbagi untuk berbuka puasa. Baik dengan kue ringan atau menu-menu masakan lainnya. Di Maroko, ranah rantau kedua saya ini. Saya juga bisa merasakan hal itu. Setiap hari, kami selalu mendapat rezeki dari Allah, melalui perantara tetangga di sekitar tempat kami menyewa rumah.

Ternyata di sekitar wilayah perkampungan sederhana tempat kami berdomisili sekarang, ada sebuah yayasan yang selalu memberikan menu untuk berbuka puasa kepada warga yang kurang mampu. Mungkin karena kami berstatus Ibnu Sabil. Maka, kami juga mendapat jatah tersebut.

Menu yang mereka berikan sangat beragam, mulai dari sup harirah (yang masyhur untuk menu berbuka warga  Maroko), Chubakiyah,  ikan; telor, kurma, dan beberapa macam roti lainnya. Sangat cukup untuk  santapan  berbuka beberapa kawan di rumah sebelum santap nasi plus lauk-pauk ala Asia.

Kalau teman-teman masih ada yang belum tau tentang beberapa menu diatas, seperti sup harirah dan chubakiyah. Saya akan coba diskripsikan satu persatu.

Sup Harirah: Meni ini sangat populer bagi rakyat Maroko. Bisa dikatakan menu yang satu ini adalah menu wajib kala berbuka. Ia juga termasuk menu yang khas kala bulan Ramadhan saja. Sup ini terbuat dari beberapa bahan berikut: Tepung gandum, kacang adas, kacang hamus; sa'riyah (sejenis mie), ditambah dengan aroma rempah-rempah dan daun qousbour (daun ketumbar) atau terkadang ditambah dengan   suwiran-suwiran ayam atau daging. Yang kemudian disajikan dengan mangkok-mangkok kecil. Dari segi cita rasa, sup harirah terasa hambar bagi saya yang terbiasa dengan cita rasa gurih dan asin sedang. Maklum, orang Maroko memang suka makanan yang manis-manis. Kalau ada yang bercita rasa sedikit asin. Maka pasti hanya terasa sedikit saja rasa asinnya.

Chubakiyah, yang satu ini bisa disebut manisan yang terbuat dari tepung gandum, yang diberi pemanis gula atau madu. Seperti layaknya cemilan ringan biasa. Rasanya begitu manis menurut lidah saya.

Itulah beberapa menu andalan berbuka puasa ala Maroko. Semoga bermanfaat, dan ikuti postingan selanjutnya...wsslm...