27 Desember, 2012

Dua Mahasiswa Indonesia di Maroko Raih Summa Cum Laude di Akhir 2012

(Dokumentasi: KBRI Rabat)
Menutup tahun 2012 ini, Universitas Moulay Ismail – Meknes. Yang telah berdiri sejak tiga puluh tahun silam. Lagi-lagi mempersembahkan seorang Doktor muda  di bidang Maqashid Syari’ah untuk Indonesia, tanah air tercinta. Setelah hampir satu minggu yang lalu DR. Helmi Basri mendapat predikat Summa Cum Laude di Universitas yang sama. Kini, giliran Ust. Badrul Munir M. Yusuf Nafi  yang mendapat predikat tersebut.

Bertempat di Auditorium Az-ziyani, Fakultas Sastra dan Humaniora, Jurusan Studi Islam.  Rabu 26 Desember 2012, berlangsung Munaqosyah  uthruhah (Sidang Disertasi) Ust. Badrul Munir dengan judul “Qaa'idah -Dar ul Mafaasid Muqoddamun 'Ala Jalbi Al-Masholih- Wa Tathbiqotuha Al Fiqhiyyah - Dirosah Nadhoriyyah Watathbiqiyyah 'Ala Dloui As-syari'ah” (Kaidah “Mencegah Kerusakan Lebih Utama daripada Mengambil Kemaslahatan” dan Aplikasi Yurisprudensinya -  Studi Analisis dan Aplikasinya atas perkembangan Syari'ah).

Dalam sidang disertasinya ini, Ust. Badrul Munir harus berhadapan dengan lima doktor Maroko yang kompetin di bidangnya masing-masing. Mereka adalah DR. Moulay Umar Bin Hammad (ketua), DR. Hasan ‘Alamy (anggota); DR. Abdul Majid Hamid (anggota), DR. Aba Sayyidi Lammarony ‘Alawy (anggota), dan terakhir DR. Abdul Hamid ‘Asyaq (Pembimbing).

Sidang yang berlangsung dari pukul 15: 30 sampai pukul 20.00 malam ini, dihadiri langsung oleh Duta Besar LBBP untuk kerajaan Maroko, Bapak H. Tosari Widjaja. Selain itu, beberapa anggota PPI Maroko serta mahasiswa asal Maroko juga ikut memadati ruang sidang. Hal ini seperti mana dituturkan oleh Kuntoro Shobirin, salah satu anggota PPI Maroko yang ikut hadir pada acara tersebut.

Lebih lanjut, Kuntoro mengatakan bahwa sidang berlangsung sangat luar biasa. Bagaimana tidak, seluruh penguji berdecak kagum dengan disertasi yang ditulis oleh DR. Badrul Munir ini. Bahkan, para doktor tersebut memuji penulis layaknya orang Maroko asli. Karena isi disertasi beliau sangat mengagumkan ditambah dengan tatabahasa yang luar biasa. Sungguh membanggakan bagi Indonesia.

Setelah sidang disertasi selesai dan beliau dianugerahi dengan predikat Musyarraf Jiddan (Summa Cumlaude). Duta Besar RI untuk Maroko, Bapak Tosari Widjaja, para home/local staff, Anggota PPI Maroko, dan masyarakat Indonesia yang berada di Maroko. Memberikan apresiasi yang sangat luar biasa untuk Beliau, DR. Badrul Munir.

Mereka semua mendo’akan agar prestasi serta ilmu yang beliau raih mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemajuan Agama serta tanah air tercinta Indonesia. Amiin.

23 Desember, 2012

Mahasiswa Indonesia Raih Summa Cum Laude di Maroko

Dipenghujung tahun 2012, Negeri matahari terbenam, Maroko. Kembali melahirkan seorang doktor untuk Indonesia. Jum'at 21 Desember 2012. Bertempat di auditorium Az-Ziyani, Fakultas Sastra dan Humaniora, Universitas Moulay Ismail-Meknes. Sekitar pukul 15.30 waktu setempat, digelar sidang doktoral Ust. M. Helmi Basri, MA.

Tema disertasi yang diujikan ialah tentang maqasid syari'ah, dengan judul "At-Ta'amul al Maqaasidy ma'a as-Sunah an-Nabawiyah wa Tanziiluhu 'ala Ba'dli al-Waqaai'i al-Mu'aashiroh fi Indonesia"  ( Interaksi Maqasid Terhadap Sunnah Nabawiyah dan Aplikasinya Terhadap Beberapa Realita Kontemporer di Indonesia".

Team penguji terdiri dari tiga orang, yakni DR. Mohammed As-Saisie (ketua), DR. Farid Syukri (anggota), dan DR. Moulay Umar Bin Hammad (anggota). Sedangkan sebagai pembimbing yakni DR. Khalid Muqali.

Sidang juga dihadiri oleh Pelaksana Pensosbud KBRI Rabat, Bapak Suparman Hasibuan, serta sejumlah perwakilan anggota PPI Maroko dari tiap-tiap daerah masing-masing. Diantaranya, dari kota Rabat, Casablanca, Mohammedia, Kenitra, Fes, dan dari kota Meknes sendiri. Sebagian mahasiswa Maroko juga ikut menghadiri acara tersebut.

Sidang disertasi berjalan cukup menarik. Walau ada beberapa kritikan dari dewan penguji, namun Ust. Helmi Basri berusaha mempertahankan apa yang beliau tulis dalam disertasinya.

Setelah break sejenak untuk melaksanakan sholat Maghrib berjama'ah, acara dilanjutkan dengan pembacaan hasil keputusan sidang. Dalam keputusan ini, dewan penguji menganugerahkan predikat Summa Cum Laude (Musyarrof Jiddan) kepada DR. Helmi Basri.

Dengan gelar Doktor yang diraih oleh Ust. Helmi Basri sore kemarin. Maka, selama tahun 2012 ini, Maroko telah menelorkan sebanyak 11 sarjana-sarjana muda untuk tanah air tercinta. Dengan rincian 5 orang Strata 1 (LC), 4 orang Strata 2 (Master), dan 2 Orang Strata 3 (Doktor).

Hal ini tentu menjadi kebanggan kita bersama sebagai bangsa Indonesia. Semoga dengan semakin banyaknya alumni lulusan Negeri Maghribi ini, dapat menambah warna baru dalam khazanah keilmuan dan pemikiran keislaman di tanah air. Amiin..

19 Desember, 2012

Telaga Surga

(G.A: Illustration)

Kau taburkan sejuta cinta di bawah langit-Mu
Kau semaikan benih-benih kasih sayang diatas hamparan bumi cinta-Mu

Dengan cinta, Kau beri kami kedamaian
Dengan cinta, Kau satukan kami dalam persaudaraan
Dengan cinta, Kau hangatkan kami dalam kebersamaan
Dengan cinta, Kau cipta untuk kami keindahan
Dengan cinta, Kau hiasi bumi dengan sejuta bunga bermekaran
Dengan cinta, Kau sematkan kesejukan dalam pandangan
Dengan cinta, Kau ajarkan kami arti ketulusan
Dengan cinta, Kau bimbing kami menuju keiklasan
Dengan cinta, Kau tunjuki kami alam kesedarhanaan
Dengan cinta, Kau beri kami seteguk telaga surga.

Terimakasih atas anugerah ini Tuhan
Terimakasih telah kau beri kami cinta
Cinta yang membuat kami semakin rindu pada-Mu...

03 Desember, 2012

Garuda Muda


(G.A-Illustration)
Hai, kalian yang katanya,
laskar garuda muda,
pemuda-pemudi negeri khatulistiwa.
dimana kalian sekarang?
apakah  masih tertidur hilang?
dalam buai mimpi alam khayal berdendang?

Tidakkah kalian mencium bau busuk dari tanah air?
akibat pesimis yang kian hangus terbakar?
optimis generasi seolah mencair
oleh lika-liku realita yang tergambar.

Hai garuda muda...!
laskar negari khatulistiwa
kenapa sayap kalian semakin layu?
mana kepakan  kebesaran itu?,
yang dulu pernah menggema di seantero dunia?
mana lengkingan suara garuda?,
yang pernah terdengar di seantero jagat raya?.

Hai garuda muda...!
laskar negeri khatulistiwa
jangan biarkan optimis kalian semakin terjajah
hanya karena penguasa-penguasa kursi yang rakus itu
kerakusan mereka akan berakhir
seiring waktu yang bergulir.

Kini saatnya kalian  bicara,
berkontribusi menentukan arah negeri khatulistiwa.
Bangkit dan bangunlah, dan katakan pada dunia,
bahwa Indonesia masih ada. Kini, esok, dan selamanya.

" Si Adik Kecil: Gadis Teranggun yang Pernah Ku Temui"


(G.A - Illustration)
Hampir satu minggu yang lalu, ketika saya berkunjung ke ibu kota, Rabat. Untuk menunaikan salah satu kewajiban penuntut ilmu sekaligus sebagai Anak Negeri. Saat menunggu kereta menuju ibu kota, saya disuguhi pemandangan yang sangat menyejukkan batin ini. Di depan mata saat itu adalah pemandangan yang luar biasa, ditengah gemuruh obralan seksi tubuh gadis-gadis belia negeri ini. Baik pelajar menengah sampai penghuni-penghuni kampus adab dan humaniora. Musim dingin apalagi musim panas. Tampilan seksi, tanpa kerudung, rambut terurai; seolah komoditi ekspor terbaik yang mereka punya. Dengan dandanan yang sangat minor dan mencolok, menambah mereka seolah-olah objek terbaik bagi mata-mata lelaki. Mereka berbangga dengan hal ini. Bangga sekali. Tak percaya? tanyakan saja langsung pada mereka.

Pernah terlintas dipikiran saya, apakah dosen-dosen kampus tak risau oleh hal ini. Terutama beliau-beliau yang notabene menggeluti ilmu dan manhaj ketimuran. Terkadang saya juga merasa kasian dengan mereka yang hafidz al-qur'an.Tentu ini tantangan tersendiri bagi mereka untuk lebih ekstra memanage pandangan. Agar hafalan tak lenyap dari ingatan.

Kembali ke topik diatas, apa gerangan pemandangan yang menyejukkan batin saya itu. Mau tau?, serius?, demi apa? (sory saya gak bisa terlalu alay :D ). Kalau mau tau, baiklah. Pemandangan di depan mata saya saat itu ialah si gadis kecil berkerudung hitam menjulur sampai kaki. Dengan paras putih Arab-arab Eropa. Yang saya taksir umurnya baru 4 atau 5 tahun. Sungguh indah dan menawan. Pasti semua mata yang memandangnya akan merasakan kesejukan dalam hatinya, dan berkeyakinan bahwa dunia ini akan lebih lama lagi berputar berotasi, Jika wanita-wanita anggun lagi menawan dalam berbusana layaknya si adik keci,l selalu hadir memenuhi bumi yang tua renta ini.Tanpa sadar, dalam do'a saya berucap: Semoga si adik kecil selalu istiqomah memegang agama ini, agar Allah selalu menjaganya , dan menjadikannya penyejuk di padang sahara dunia yang tandus seperti saat ini.

Asal kalian tau, dialah gadis teranggun yang pernah saya temui. Dia sangat berbeda dengan kebanyakan. Mungkin banyak si adik kecil diluar sana, namun sampai saat ini saya belum pernah bertemu mereka seperti si adik kecil ini. yang membuat hati saya terenyuh saat memandangnya.

Sepertinya saat ini, para orang tua tidak banyak yang memperhatikan hal ini ketika anak-anak perempuan mereka masih muda belia. Saya sangat yakin mengatakan, mayoritas ayah ibu saat ini sangat bangga dengan anaknya yang berbusana dengan busana yang "kekurangan bahan" itu. Mereka seolah-olah dengan bangga mengatakan, inilah anak beliaku yang manis, cantik, dan tak ketinggalan zaman. benerkah seperti ini?, Maafkan, jika saya salah berceloteh!.

Wahai para orang tua atau  para calon ayah dan calon ibu, ingatlah bahwa pendidikan anak adalah perkara yang sangat urgensi dalam Islam. Hal ini bisa kita saksikan dalam Al-Quran yang menceritakan petuah-petuah Luqman terhadap anak-anaknya. Begitu pula dalam sabda-sabda Baginda  shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak  bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung.

Ingatlah bahwa Rasul kita  Shalallaahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan dalam haditsnya, agar para orang tua melatih anak-anak untuk melaksanakan sholat sejak berumur tujuh tahun. Dan, kita dibolehkan memukul mereka bila berumur sepuluh tahun. Itu dilakukan sebelum mereka menginjak usia balig.

Hal ini dilakukan, tentu agar mereka (anak-anak) itu menjadi terbiasa untuk melakukan kebiasaan sholat dan ibadah lainnya ketika mereka menginjak usia mukallaf . Salah satu bentuk ibadah lainnya adalah menutup aurat dengan sebenar-benarnya sesuai tuntunan agama. Bukan berdasarkan nafsu saja, seperti kebanyakan saudari-saudari kita saat ini.

Ala kulli hal, semoga generasi umat ini tidak gersang oleh gerusan-gerusan zaman. Semoga diluar sana masih banyak orang-orang tua yang masih memperhatikan pendidikan anak-anak mereka sejak usia dini. Baik pendidikan agama maupun pendidikan mental dan intelektual mereka. Semoga adik kecil, gadis teranggun yang pernah saya temui itu, tak merasa asing di dunia ini. Karena masih banyak teman-teman kecil seperti dirinya. Aamiin...!