20 Februari, 2013

Misteri Sebuah Rasa

misteri,rasa,rindu

Aku bingung
Bingung, pada diriku yang bingung
Bingung, pada diriku yang linglung

Entah kenapa
Entah darimana
Entah bagaimana
Dia hadir begitu saja
Merenggut asa
Menelan nestapa
Mengikat raga
Memasung jiwa
Akhirnya menambah siksa

Rasa ini bak telaga surga
Yang tak pernah ku rasa
Aneh, sungguh aneh
Tapi, seolah-olah nyata
Di depan mata, setiap berkaca

Rindu ini bak nirwana
Indah, tapi tak terbaca.
Aneh, tak terindra.
Seaneh dia yang hadir begitu saja

Sapanya, senyumnya, semua darinya
Indah nian rasanya
Madu saja kalah rasa dengannya
Apalagi sesendok gula

Aih, entah sampai kapan aku bingung
Bingung, pada diriku yang bingung
Bingung, pada diriku yang linglung


Maroko,20/2/2013.

Bunga-bunga, Jangan cepat layu!

layu

Sungguh aku tak mengerti
Pada bunga-bunga hari ini
Baru mekar pagi
Sore layu kembali

Ada apa dengan bunga-bunga
Begitu cepatkah engkau layu
Sang surya belum puas menatapmu
Bumi masih ingin bersama mekarmu
Hembusan belum selesai menebar semerbakmu
Engkau begitu mudah terayu bujuk si hidung belang
Kumbang-kumbang jalang

Engkau biarkan madumu dihisap kumbang jalang
Mahkotamu direnggut si hidung belang
Hanya demi nafsu bejat sesaat

Coba kau tatap pagimu, bunga
Begitu indah dan menawan, bukan
Tidakkah kau ingin bertemu pagi esok hari
Dengan semerbak lebih wangi
Bersama embun permadani
Bersama sang surya yang tak pernah lelah berbagi

Semoga kau cepat bertemu sang penjaga taman
Kebun cinta, penyiram bunga-bunga
Merawat dan menjagamu dari kumbang-kumbang jalang
Merawat dan menjagamu dari si  hidung belang
Agar kau tak mudah layu
Agar kau tak mudah terayu
Agar taman-tamanku tetap indah bersamamu.


Maroko,20/2/2013.