26 Agustus, 2012

HUT RI KE 67 & IDUL FITRI 1433 H DI KBRI RABAT,MAROKO


Sore kemarin, saya baru pulang dari ibu kota Rabat. Hampir satu minggu saya disana. Selama di ibu kota, banyak sekali kegiatan yang saya ikuti. Mulai dari diskusi ilmiah serta buka puasa bersama dengan  tamu Raja Maroko untuk pengajian “Durus Hassaniyah”. Bapak Prof. DR. H. Amsal Bakhtiar, M.A. (Purek II UIN Syarif Hadayatullah Jakarta), perayaan HUT RI ke 67 di KBRI, dan terakhir perayaan idul fitri 1433 H di Wisma Duta KBRI, Rabat.   

Diskusi Ilmiah Sekaligus Buka Puasa Bersama Dengan Prof.DR.Amsal Bakhtiar, MA

Memasuki Ramadhan ke 26, saya langsung meluncur ke ibu kota Rabat. Setelah beristirahat beberapa menit di sekretariat PPI Maroko ketika baru tiba, saya dan beberapa teman lain melaju dengan taksi kabir menuju Hay Maoulay Ismail, Rabat. (salah satu asrama mahasiswa asing ketika libur musim panas). Tempat dimana diskusi dan bukber akan dilangsungkan. Setelah kawan-kawan mahasiswa Indonesia memenuhi ruang serbaguna asrama, acara diskusi dimulai.

Salah satu poin diskusi yang saya kutip dari bapak Amsal, ialah ajakan beliau kepada generasi muda Indonesia, terkhusus kepada mahasiswa yang sedang menempuh studi luar negeri. Agar mampu menjadi publik pigur ketika pulang ke tanah air nanti. Sehingga mampu berdakwah dengan baik di masyarakat. Salah satu cara untuk menjadi publik pigur tersebut yakni dengan banyak menulis. Dengan menulis kita akan dikenal banyak orang. Yang akhirnya kita akan diperhitungkan. Ide-ide kita akan mudah diterima.

Diskusi berjalan renyah dengan candaan-candaan filosofis dari beliau. Beberapa pertanyaan dari rekan-rekan mahasiswa dan jawaban-jawaban luar biasa beliau menutup acara diskusi. Yang kemudian dilanjutkan dengan buka bersama ditemani menu hidangan sederhana dari kawan-kawan pelaksana.

Perayaan HUT RI ke 67 di KBRI Rabat

Keesokan harinya, sekitar jam 06:00 pagi waktu setempat. Kami dijemput dengan mobil menuju kantor kedutaan RI di JL.Thariq Zair, Km 6, Rabat. Karena sekitar pukul 08:00 acara pengibaran bendera dalam rangka perayaan HUT RI ke 67 akan dilaksanakan. Ini adalah kali pertama saya mengikuti Perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI di luar negeri. Sebuah nuansa yang sangat berbeda sebelumnya.

Suasana pengibaran sang saka merah putih di halaman kantor KBRI Rabat,Maroko
(Dok:KBRI Rabat)link untuk gambar-gambar selanjutnya:
  on.fb.me/Pg8i40, on.fb.me/NPrrJT,on.fb.me/PcWgma 
Upacara pengibaran sang saka merah putih dipimpin langsung oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko, Bapak Tosari Widjaja. Bertindak sebagai komandan upacara, bapak Dede Setiawan (local staff KBRI Rabat). Acara  dihadiri oleh Home & local staff KBRI Rabat, para mahasiswa, masyarakat Indonesia yang sedang berada di Maroko. Dan sejumlah warga Maroko setempat. Acara berjalan dengan hidmat yang diakhiri dengan photo bersama.

Sore harinya, KBRI mengadakan acara buka puasa bersama untuk terakhir kalinya pada bulan Ramadhan tahun ini. yang kemudian pada malam harinya setelah sholat Maghrib, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan seni dan budaya dari teman-teman mahasiswa, sekaligus pembagian hadiah perlombaan olahraga dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI ke 67 yang telah berlangsung sebelum Ramadhan yang lalu.

Acara malam perayaan sangat meriah dengan menampilkan Band-band dadakan dari teman-teman mahasiswa. Ada juga pertunjukan seni bila diri silat, Pembacaan puisi tunggal dan barantai, serta beberapa pertunjukkan lain yang tidak kalah menariknya. Acara berlangsung sampai dini hari.

Perayaan Idul Fitri 1433 H di Wisma Duta, Rabat

Idul fitri di Maroko jatuh pada hari senin, tanggal 20 Agustus 2012. Berbeda satu hari dari mayoritas Negara-negara lain yang merayakan idul fitri 1433 H pada minggu, 19 Agustus 2012.  Keputusan ini berdasarkan pengumuman dari kementerian wakaf dan urusan  agama Kerajaan Maroko.
Suasana Idul Fitri 1433 H di halaman Wisma Duta KBRI Rabat, Maroko.(Dok:KBRI Rabat).
 link untuk melihat gambar-gambar berikutnya: on.fb.me/Oj5XQw
Seperti halnya perayaan HUT RI KE 67, Idul Fitri kali ini juga adalah yang pertama kalinya saya merayakannya di luar Negeri. Rasa rindu keluarga dan kampung halaman sedikit terobati dengan banyaknya teman-teman setanah air yang berkumpul di Wisama Duta pagi itu. Gemuruh takbir, tasbih dan tahmid menambah suasana haru karena teringat kampung halamaan dulu, kala lebaran bersama keluarga.

Sholat Ied dimulai pukul 07:30 waktu Maroko. Bertindak sebagai Imam sholat Ust. H. TB Ade Asnawi, MA,(Mahasiswa program doktoral Universitas Mohammed V-Rabat). Sedangkan yang bertindak sebagai Khatib adalah Ust. H. Helmi Basri, Lc., MA, Mahasiswa program doktoral Universitas Maoulay Ismail, Meknes – Maroko)

Khutbah Iedul Fitri yang disampaikan ust. Helmi Basri berjudul “Meraih Kemenangan Hakiki Pasca Ramadhan”. Dalam inti khutbahnya, beliau mengklasifikasikan kemenangan bagi umat islam pasca Ramadhan kedalam 3 bagian: yaitu kemenangan spiritual, kemenangan emosional, dan terakhir kemenangan intelektual.

Kemenangan spiritual adalah ”kemenangan jiwa, jiwa yang selalu bersih dan suci dari noda-noda penyakit hati. Seperti syirik, sombong, iri dengki, dan lain sebagainya.” Ungkap beliau.

Sedangkan kemenangan Emosional adalah ketika umat islam mampu mengendalikan sifat perilaku dan kondisi perasaan yang terdapat dalam diri masing-masing individu muslim tersebut. seperti rasa ingin marah, rasa takut, dan lain sebagainya. Emosi yang menang adalah apabila ia terkendali, yang dalam istilah agama disebut dengan sabar.

Terakhir kemenangan Intelektual, yang dalam perspektif islam ditandai dengan apabila:
1.selalu bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram
2.selalu mempertimbangkan antara manfaat dan mudhorat.
3.selalu mengerti akan hak dan kewajiban.

“Inilah tiga kemenangan besar yang diharapkan dapat diraih secara nyata dalam setiap pribadi muslim melalui pelaksanaan ibadah puasa.” Pungkas beliau dalam khutbah pertamanya.

Setelah khutbah kedua berakhir, acara dilanjutkan dengan pembacaan surah yasin dan do’a untuk Bapak Tosari widjaja. Karena idul fitri kali ini bertepatan dengan ulang tahun beliau yang ke 72 tahun, serta diakhiri dengan salam-salaman dan halal bi halal dengan menu khas Indonesia yang mampu memanjakan lidah-lidah kami dan mengurangi rindu kampung halaman di Tanah Air.

Itulah beberapa kegiatan saya selama satu minggu di ibu kota Rabat yang baru saja berlalu. Satu minggu kedepan insya Allah saya akan meluncur kembali ke ibu kota untuk menghadiri acara Mubes (Musyawarah Besar) PPI Maroko ke XVIII, yang diagendakan sekitar awal September nanti. 

Link materi khutbah Idul Fitri 1433 H penuh:on.fb.me/SEdGP4