14 Maret, 2014

Kota Mohammedia

Mohammedia (Arab: المحمدية‎, Berber: Fḍala) adalah sebuah kota pelabuhan di pantai Barat Maroko yang terletak diantara dua kota penting, Casablanca (kota perekonomian) dan Rabat (kota administrasi pemerintahan), merupakan kota penting dari distrik Casablanca. Kota ini juga merupakan pusat industri minyak bagi Maroko karena di kota ini terdapat pusat kilang minyak dan kilnag semir.

Tempo Dulu
Mohammedia dulunya bernama Fedala (فضالة). Nama ini berasal dari kata Arab Fadl Allah (فضل الله) yang berarti "nikmat Tuhan". Sekitar abad ke 14 dan 15 (pada masa dinasti Murabithin) kota ini sering dikunjungi oleh kapal-kapal dagang eropa untuk mencari sereal dan buah-buah kering. Peran bisnis kota ini pada masa itu dapat kita saksikan sampai saat ini.

Di depan Benteng Tua Kasbah
Pada tahun 1773 Sultan Sidi Mohammed ben Abdellah (Dinasti Bani Alawiyah) menjadikan kota Fedala sebagai lumbung jagung provinsi Tamesna dan membangun Kasbah (Benteng) untuk melindungi toko-toko para pedagang. Selain itu, ia juga membagun sebuah Masjid putih yang diberi nama Masjid al-Atik.

Masa Proteksi Prancis
Pada masa prakolonial, persaingan antara kekuatan Barat yang bertujuan untuk memastikan eksploitasi kekayaan alam di wilayah Afrika merupakan latar belakang datangnya rombongan orang-orang Eropa di beberapa pelabuhan di Maroko. Di kawasan Fedala sendiri saat itu, keluarga berkebangsaan German Mannesmann memperoleh area tanah yang luas di kawasan ini.

Perjanjian 4 November 1911 antara Prancis dan German dalam pembagian kawasan Afrika, memaksa keluarga Mannesmann untuk menyerahkan tanah yang mereka miliki kepada Georges dan Jacques Hersent, yang merupakan dua industriawan berkebangsaan Prancis yang menyadari adanya teluk yang sangat strategis untuk mendirikan sebuah pelabuhan yang besar dengan modal biaya yang sangat murah. 

Grup Hersent kemudian mendirikan perushaan Franco-Moroccan pada tahun 1912, dan kemudian mendirikan pelabuhan pada tahun 1914 yang merupakan tunggak awal perkembangan Fedala. 

Pertumbuhan kota yang pesat berawal di kawasan sekitar pelabuhan, dengan perizinan mendirikan berbagai industri seperti produk-produk pengalengan ikan, pabrik agrikultur, pengulitan, tekstil dan lain-lain. 

Kawasan kota ditepi laut berkembang menjadi tempat rekreasi pada 1925 dan kawasan tanah lapang untuk para pelancong dibangun  pada tahun 1938. Pembangunan  batas laut pada 1951 menjadikan Fedala sebagai pelabuhan minyak yang pertama dan paling maju di Utara Afrika saat itu. 

Saat itu juga, sebuah Gereja Saint James (Saint Jacques), yang menghadap alun-alun utama pusat kota Mohammedia dibangun pada tahun 1934 oleh Jean dan Georges Hersent. Peninggalan gereja tua ini dapat kita saksikan sampai sekarang tepat berada disamping taman kota Mohammedia center, teman itu sendiri dinamai "Hadiqoh Kanisah" yang berarti Taman Gereja. Selain itu, Kota ini juga memiliki sebuah sekolah "Jacques Hersent", yang dibangun pada tahun  1929 oleh Georges Hersent, yang meminta agar nama sekolah itu dinamai dengan nama anaknya (Jacques) yang mati tenggelam di Mohammedia.

Kota Baru
Fedala kemudian berganti nama menjadi Mohammedia pada tanggal 25 Juni 1960 pada masa  pemerintahan Raja Mohammed V, sang pelopor kemerdekaan Moroko, pada upacara peletakan batu pertama pembangunan kilang minyak. Nama baru ini kemudian memberikan kesan moden terhadap kota ini. 
Keindahan Pantai Samudera Atlantis 

Hari ini, kota mohammedia menawarkan dua kenyaman utama, yakni resort tepi pantai dan pusat insutri. Di kawasan resort, terdapat klub Golf dan Tennis, Casino dan beberapa kegiatan lain. Masyarakat sekitar juga menjuluki mohammedia sebagai "Madinate Wouroude wa Riyada" yang berarti "Kota Bunga dan Olahraga".
Alun-alun Mohammedia Center

Kawasan-Kawasan Penting
Mohammedia, mengalami perkembangan signifikan selama paruh kedua abad ke-20, menjadi salah satu kota terbesar di Maroko. kawasan baru yang dibangun di hampir setiap bagian kota menyebabkan  arus urbanisasi berkembang pesat .

Kota ini dibagi menjadi 3 daerah utama yang berbeda, yaitu daerah Kasbah, distrik Al-Alia, dan Pantai Timur.

Kasbah 
kawasan ini merupkan kota lama, yang ditandai dengan  (Kasbah=Banteng) tua yang masih berdiri kokoh sampai sekarang. merupakan kawasan bersejarah bagi penduduk setempat. Di kawasan ini kita dapat melihat harmonisasi antara urbanisme bangunan modern dan bagungan-bangunan tua yang menyatu. 
Sebagai jantung kota Mohammedia, kawasan Kasbah juga merupakan pusat layanan pemerintah dan publik seperti, Kantor kepolisian setempat, Taman Kota, Rumah Sakit, Stadion, Stasiun Kereta Api,  dan lain-lain. 
Di kawasan ini pula pergerakan perekonomian penduduk sekitar dapat kita rasakan, karena di kawasan inilah kita dapat jumpai pasar-pasar tradisonal dan modern, Toko-Toko, Restoran, Hotel, Bank, café-café, dan lain-lain.

Al-Alia
Daerah ini terletak di selatan kota Mohammedia, terletak di kawasan atas lereng bukit, sesuai dengan namanya Al-Alia yang berarti tinggi atau bagian atas. Kawasan ini di bangun pada tahun1948 sebagai solusi terhadap masalah perumahan kumuh, dimana populasi  penduduk kampung berada. Hari ini, daerah ini menjadi kota kecil yang berkembang secara pesat, bangunan-bangun perumahan propeti, apartement, tumbuh menggeliat bak cendawan di musim hujan, sangat begitu menjanjikan bagi para penanam modal asing di bidang properti. 

Kawasan Timur.
Bagian timur ini terkenal dengan pantai, dimana warga kota Mohammedia, Casablanca dan sekitar kota memanfaatkan pantai ini untuk berenang dan rekreasi pantai di musim panas tiba. Hampir semua kawasan di sini dihuni oleh villa-villa indah dan megah. Banyak bangunan dibangun di pinggir laut pada akhir 10 tahunan ini, termasuk peningkatan pembangunan Apartment yang mewah, café-café, dan lain sebagainya. Kebanyakan pusat pendidikan di Mohammedia terletak di kawasan ini. Kawasan ini juga merupakan pusat pasar modern, seperti Marjane Hypermarket, pizza hut, elektro planet, dan Mc Donald. Dll.














0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran yang konstruktif selalu kami tunggu dari para pembaca yang budiman,,,,,!!!