Rabat:
(14/7/2014) Bertempat di ruang serbaguna Institut Nasional Pos dan Telekomunikasi,
PPI Maroko dibawah koordinasi Departemen Hubungan Masyarakat (HUMAS),
mengadakan tasyakuran kelulusan pelajar Indonesia di Maroko tahun akademik
2013-2014.
Hadir
pada acara tersebut Dubes RI untuk Kerajaan Maroko, Bapak H. Tosari Widjaja. Segenap
home/lokal staff KBRI Rabat; perwakilan dari Yayasan Pendidikan Tradisional
(Pesantren) Maroko, Sidi Ibn Thahir Mehdi. Perwakilan Persatuan Pelajar
Malaysia dan Thailand Di Maroko; mahasiswa dan masyarakat Indonesia di maroko;
dan beberapa perwakilan mahasiswa dari Yaman dan Maroko.
Acara
sendiri dimulai sekitar pukul 18.30 GMT dan berakhir sekitar pukul 19.30,
beberapa menit sebelum adzan Maghrib berkumandang.
Acara
dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur'an, kemudian dilanjutkan dengan
sambutan-sambutan, penyerahan piagam penghargaan, dan ditutup dengan do'a.
Saudara
Rifqi Maula, Lc. selaku Ketua PPI Maroko periode 2013-2014 dalam sambutannya
mengucapkan ribuan terimakasih atas kesediaan para tamu undangan meluangkan waktu mereka guna menghadiri acara
tasyakuran kelulusan pelajar Indonesia di Maroko, sekaligus permohonan maaf
atas kekurangan yang terdapat pada penyelenggaraan tersebut.
Kemudian
dalam sambutannya, saudara Alvian Ikbal Zahasfan, MA. selaku perwakilan wisudawan
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh jajaran diplomat KBRI
Rabat atas segala dedikasi mereka dalam melayani, membimbing, dan mengarahkan
tunas-tunas bangsa dalam menyelesaikan jenjang studi mereka di negeri Matahari
terbenam itu.
Selain
itu, beliau juga sangat berterima kasih kepada guru-guru, mahasiswa, dan
masyarakat Maroko yang telah menyambut baik tamu-tamu mereka yang menuntut ilmu
di negeri mereka. Terkhusus Raja Mohammed VI yang telah memberikan peluang
kepada generasi-generasi masa depan Indoesia untuk menempuh studi di Negara
yang ia pimpin, minimal 15 mahasiswa setiap tahunnya melalui agen kerjasama
internasional.
Sedangkan
Dubes RI untuk Maroko, Bapak Tosari Widjaja. Dalam sambutannya, mengungkapkan rasa
syukur dan ucapan selamat atas kelulusan anak-anak beliau dalam menyelesaikan
studi mereka. Beliau berharap semoga ilmu yang telah diraih oleh para wisudawan
dapat memberi kontribusi bagi agama bangsa dan negara tercinta ketika kembali
kepangkuan ibu pertiwi.
Lebih
lanjut, Bapak Dubes juga memberikan nasihat kepada seluruh mahasiswa Indonesia
yang saat ini masih berada di Maroko, bahwa jika seorang pelajar atau akademisi
ingin dihargai dan dikenal oleh dunia, ia harus memiliki minimal dua keahlian,
yaitu kemampuan untuk menulis (menyampaikan ide secara tulisan), dan kemampuan
berbicara di depan umum (menyampaikan ide secara lisan). Oleh karena itu,
beliau sangat menekankan kepada seluruh mahasiswa agar selalu berlatih dan
mengasah dua skill tersebut dengan sebaik-baiknya.
Sambutan
terakhir dari perwakilan yayasan pendidikan tradisional Maroko , sidi Ibn
Thahir Mehdi menyampaikan bahwa Maroko melalui
lembaga-lambaga pendidikan tradisionalnya, dibawah Kementerian Agama, berperan
penting menjaga tradisi keagamaan Maroko yang bermazhab Maliki dalam bidang
fikih, Asy'ariah dalam bidang akidah, dan tasawuf sufi dalam bidang suluk. Oleh
karena itu, mereka selalu memastikan bahwa lulusan - lulusan dari
lembaga-lembaga tersebut memiliki bekal dasar tersebut.
Setelah
sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan medali dan piagam penghargaan
kepada para wisudawan-wisudawati.
Jumlah
keseluruhan wisudawan yang mengikuti acara tersebut sebanyak 14 orang yang
merupakan lulusan dari kampus-kampus ternama dari setiap kota yang ada di
Maroko.
Sedangkan
jumlah lulusan mahasiswa Indonesia di Maroko tahun ini sekitar 20 orang lebih,
namun sebagian mereka berhalangan untuk menghadiri tasyakuran wisuda
dikarenakan sebagian sudah kembali kepangkuan ibu pertiwi.
Sekitar
bebepara menit sebelum adzan Maghrib acara ditutup dengan pembacaan do'a dan
foto bersama.
Setelah itu, seluruh tamu undangan dihantar menuju tempat untuk ta'jil berbuka puasa, dan setelah shalat Maghrib berjma'ah acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah serta menyantap hidangan ala Indonesia.
Setelah itu, seluruh tamu undangan dihantar menuju tempat untuk ta'jil berbuka puasa, dan setelah shalat Maghrib berjma'ah acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah serta menyantap hidangan ala Indonesia.
http://bit.ly/1nUq6Bw (Laporan berita acara versi bahasa Arab pertama yang saya tulis)
0 komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran yang konstruktif selalu kami tunggu dari para pembaca yang budiman,,,,,!!!