Suatu hari, di sebuah taman kota di negeri antah berantah. Sang
Mimpi marah besar kepada Malas. Hal itu karena Sang Malas ia anggap sebagai
musuh terbesarnya sejak berabad-abad lalu. Entah berapa Mimpi yang tenggelam
sirna oleh Kemalasan. Kemalasan telah membuat Mimpi-Mimpi itu membeku karena
tak terjamah oleh pemiliknya.
"Sungguh
terkutuk kau Malas! kenapa kau tak enyah saja dari kehidupan ini. Biar Mimpi-Mimpi
itu dapat menjamah realita-realita mereka. Kau seolah tak pernah puas membuat
pemilik-pemilik kami frustasi, berteman dengan halusinasi...