Serangan arus globalisasi di Abad ke-21 yang semakin memuncak saat
sekarang ini, bisa dikatakan semakin melemahkan kekuatan generasi-generasi
islam dari segala lini. Hal ini bisa kita saksikan bagaimana sikap yang
terlihat dalam diri generasi itu sendiri, yang semakin terpuruk oleh budaya di
luar islam. Bagaimana cara bergaul, berpakaian, dan lain sebagainya. Yang sudah
tidak mencerminkan sikap seorang muslim sejati. Islam hanya mereka jadikan
formalitas belaka.
Globalisasi yang ditandai dengan perkembangan sains dan teknologi
secara pesat, tanpa di imbangi dengan kemampuan sumber daya generasi islam
dalam mengelola dan memfilternya, akan
semakin menyebabkan kehancuran moral generasinya. Pergaulan bebas, mode pakaian
tak islami, penggunaan obat-obatan terlarang (narkoba, dan sejenisnya) adalah
sebahagian efek negatif globalisasi yang tanpa perimbangan sumber daya individu
islami tersebut.
Hari ini, kemanapun kita melangkah. Dimanapun kita berada.
Kerusakan generasi islam itu tetap semakin nampak., bahkan di Negara yang
notabene muslim sekalipun. Cara bergaul bukan muhrim semakin bebas tak
terkendali. Cara berpakaian semakin trendy dengan tanpa memperhatikan
kesyar’iannya. Mereka yang berusaha tetap istiqomah dengan nilai-nilai islam
akan semakin dikucilkan dan dianggap ketinggalan jaman, tidak modern; kaku dan
lain sebagainya.
Budaya Barat merupakan kiblat baru mayoritas generasi islam saat
ini, apapun produk budaya orang Barat selalu menjadi trend bagi mereka.
Ada yang menerima seluruhnya tanpa negosiasi, ada yang sedikit-demi sedikit.
Hanya minoritas yang mampu bertahan oleh serangan-serangan budaya-budaya asing
ini.
Saat ini tak bisa kita pungkiri para generasi islam di belahan
dunia, mulai dari remaja, pemuda,
anak-anak yang akan tumbuh remaja telah terjadi dekadensi. Hal ini tentunya
terjadi karena banyak faktor. Antara lain masuknya Budaya Barat yang diwakili
oleh Amerika dan Eropa membawa hal yang negatif dan tak terfilter merubah tata
nilai, norma-norma dan etika para penerus generasi islam. Akses informasi akan
terus berkembang ke seluruh belahan dunia yang akan merubah pola pikir dan pola
hidup masyarakat pula. Memang tak selamanya budaya barat berdampak negatif
semua. Dalam hal kemajuan teknologi misalnya Barat lebih maju dan hal itu harus
ditiru, karena ajaran Islam memang memerintahkan untuk menguasai teknologi.
Kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia,
karena dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangan/kemajuan industri
masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa
kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada
kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh
perkembangan iptek(ilmu pengetahuan dan teknologi), salah satunya adalah budaya
pergaulan bebas tanpa batas seperti yang telah saya singgung diatas.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal
ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa
hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang
terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang
dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena
dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.
Pacaran yang sangat digandrungi muda-mudi (tidak ketinggalan mereka
yang berstatus muslim) merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas.
Dari sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal
batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur
baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah
budaya pacaran.
Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas.
Ini semua telah terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu
mengagung-agungkan kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini
mereka menjerit. Angka perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan
diragukan. Akibatnya keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian
terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat
dalam free sex.
Sisi lain dampak negatif globalisasi bagi generasi islam yang
sangat nampak jelas didepan kita saat ini adalah bagaimana pengaruh mode
Fashion dalam tingkah polah mereka, bagi kaum perempuan berbusana tapi
telanjang. Berbusana tetapi tidak mencerminkan budaya islam sama sekali. Bagi
kaum laki-laki dandanan mereka tidak terlalu tersorot, tapi ada sebahagian yang
bermode style perempuan dan trend ke Barat- baratan.
Betapa banyak kita temui saat ini para wanita muslimah yang
berbusana tapi keluar dari kriteria yang ditentukan syari’at, mulai kerudung,
baju, dan celana yang digunakan serta cara penggunan yang tak islami sama
sekali namun terkadang mereka tak menyadari hal itu.
Tantangan yang harus dihadapi oleh para pemuda muslim di zaman yang
penuh dengan kemesuman dan kemaksiatan serta tak mengenal rasa malu, adalah
tantangan krisis moral (dekadensi moral) serta kerusakan sosial. Orang biasa
yang menghadapi tantangan ini tidak mampu melawannya, bahkan seringkali
terpaksa harus melepaskan diri dari ikatan nilai-nilai kepatutan dan
membebaskan diri dari budi pekerti yang terpuji dan mulia, serta memerdekakan
diri dari tradisi-tradisi Islam yang asli, lalu setelah itu ia terjerumus ke
dalam kubangan lumpur nafsu dan syahwat tanpa ada benteng pencegah berupa agama
ataupun kendali berupa nurani sama sekali. Tentu saja perbuatan hina itu
mencampakkan kemuliaannya, melarutkan kepribadiannya, dan menghancurkan
eksistensinya.
Tantangan moral yang dihadapi oleh generasi Islam hari ini sangat
banyak dan beraneka ragam. Diantaranya ada yang berupa adat istiadat, ada pula
yang datang dari diri sendiri, ada yang berasal dari pengaruh asing, adapula
yang datang melalui media massa dan ada pula yang bersumber dari undang-undang.
Sebenarnya masih banyak permasalahan komfleks generasi islam yang
goyah oleh arus globalisasi yang semakin hari semakin menggila ini, namun dua
permasalahan yang saya angkat diatas cukup mewakili betapa memprihatinkannya
kondisi generasi-generasi islam saat ini. Globalisasi tanpa diimbangi dengan
sumber daya individu intelektual yang islami hanya akan memberikan dampak
negatif yang berkepanjangn saja.
Islam saat ini sangat merindukan generasi-generasi yang tangguh,
yang bisa memfilterisasi budaya-budaya asing diluar islam yang mejerumuskan
kepada hal-hal negatif, generasi yang tak mudah terpengaruh oleh mode berbusana
yang tak islami.
Islam saat ini merindukan generasi-generasi yang mampu menjadikan
globalisasi sebagai ladang dakwah baru, menggunakan sarana teknologi sebagai
media dakwah profesional. Generasi intelektual islami yang berwawasan luas.
Diakhir artikel sederhana ini, saya mengajak teman-teman pembaca
yang merupakan generasi-generasi islam masa depan, untuk bersama-sama membekali
diri dengan ilmu-ilmu pengetahuan islami serta kompetin di bidangnya
masing-masing. Berdiri di garda paling depan untuk menyongsong arus globalisasi
yang semakin pesat. Membekali diri dengan kekuatan iman serta akhlak sebagai
Anti virus terhadap virus-virus Budaya Barat yang selalu menyerang sendi-sendi
peradaban islam, karena Barat yang notabene kaum Yahudi dan Nasrani selamanya
tidak akan rela islam tegak dan berkembang, sehingga kita semua mengikuti agama
mereka.
وَلَن تَرْضَى عَنكَ
الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ
هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ
مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ.
Artinya:
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqorah:120).
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqorah:120).
0 komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran yang konstruktif selalu kami tunggu dari para pembaca yang budiman,,,,,!!!