08 Mei, 2013

Aku, Dia; Cinta

Aku mengenalnya sepintas saja, pernah bersapa sekedar sapa apa adanya, hanya seperlunya. Tak kurang tak lebih. Aku tak pernah menyapanya lebih banyak, bukan aku tak mau atau tak berani, tapi aku menghormatinya. Dia begitu bersahaja, menjaga pandangan, pakaian dan tutur kata. Jadi, mana mungkin aku merusak semua keindahan itu. Aku tak ingin keanggunan busana dan tutur katanya ternodai oleh tingkah lakuku. Dia ibarat permata berlapis kaca, tak ada yang bisa menyentuhnya, karena ia sangat istimewa. Tapi entah kenapa, tegur sapa ala kadarnya...