(Google Image) |
Ketika berada di bulan kelahiran manusia teragung
sepanjang zaman ini, saya seolah-olah ingin kembali ke kampung halaman nan jauh
disana. Iya, kampung halaman dimana ketika bulan maulid tiba. Para pengurus
masjid dan masyarkat setempat sibuk mempersiapkan acara peringatan kelahiran
Nabi Muhammad Saw. Uniknya setiap masjid atau surau mengambil kesempatan ini
secara bergiliran. Ada yang mengadakannya di awal bulan, di pertengahan, atau
di akhir bulan. Maka, otomatis selama sebulan penuh semarak maulid nabi sangat
kental sekali.
Acara peringtan maulid nabi diadakan secara sederhana
saja, para pengurus tiap-tiap masjid mengundang seorang ustadz untuk memberikan
ceramah satu dua jam saja di depan para jama’ah masyarakat setempat dan para
tamu undangan dari kampung-kampung sebelah.
Jama’ah yang datang berduyun-duyun untuk menghadiri
acara peringatan ini merupakan pemandangan yang sangat menyejukkan. Bagaimana
tidak, saudara-saudara dari kampung tetangga yang mungkin sangat jarang bertemu
untuk bertegur sapa. Saat itu saling kunjung-mengunjungi masjid kampung
masing-masing, berkumpul dalam satu majelis peringatan hari kelahiran insan
yang sangat mereka cintai, yakni Nabi Muhammad Saw.
Sungguh indah persaudaraan mereka. Sungguh indah sebuah
persatuan dalam syi’ar islam. Tak pernah kami mendengar kata Bid’ah dan
membid’ahkan disana, yang saat ini sudah ramai dibicarakan di kota-kota. Sampai
kami bosan dibuatnya.
Jika saya boleh berceloteh, berhentilah berdebat
tentang hukum memperingati maulid Nabi ini. Bagi saudara-saudara yang
berpendapat bahwa maulid nabi adalah bid’ah dan haram, silahkan pegang pendapat
kalian. Berhentilah mengkafirkan saudara-saudara kalian yang tak sepaham dengan
kalian. Biarlah mereka tetap dengan pendapat mereka, dan kalian tetap dengan
pendapat kalian. Toh, masing-masing mempunyai dalil yang bisa
dipertanggungjawabkan. Karena saat ini musuh kita yang anti islam sangat banyak
dan lihai berkonspirasi. Mereka sudah bermain di semua lini untuk menghancurkan
citra islam dan para pemeluknya. Bagaimana kita bisa menghadapi mereka, kalau
kita sendiri diributkan oleh hal remeh-temeh di internal kita. Bagaimana
persatuan umat bisa tercipta untuk menghadapi mereka, jika kita sendiri sibuk
saling bid’ah-membid’ahkan, saling kafir-mengkafirkan, bahkan saling
curiga-mencurigai.
Kami mengajak kalian berhenti sejenak (jika tidak mau
berhenti selamanya) membahas tentang bid’ah membid’ahkan maulid Nabi SAW. Coba
kita tolehkan wajah kita sejenak kedunia Barat yang bisa kami katakana sebagai
pusat anti islam atau islamphobia sedang dibangun saat ini. Mereka tak pernah
bosan, bahkan tak akan pernah bosan membangun citra negative tentang islam.
Mereka bergerak sangat gesit dan lincah mencari titik lemah untuk membenarkan
propaganda mereka, bahwa islam adalah agama kekerasan, teroris dan lain
sebagainya.
Sampai saat ini, sudah berapa banyak serangan mereka
terhadap islam dan Nabi Muhammad SAW. Mereka selalu menghina islam dan Muhammad
dengan berbagai cara. Baik melalui media cetak seperti Koran, majalah,
buku-buku; maupun melalui media elektronik berupa film atau berita yang tak
berimbang.
Kalian tentu masih ingat dengan novel “ Satanic Verses
(Ayat-ayat Setan)” yang ditulis oleh Salman Ruhdie, film pendek yang berjudul “Fitna”
yang dipelopori oleh Geert Wilders di Belanda, dan penayangan kartun Nabi Muhammad
di harian Jillands Posten di Denmark, atau yang baru-baru ini “ the innocence
of muslim “. Sebuah film tak bermutu yang menghina dan melecehkan islam dan
Nabi Muhammad SAW.
Coba kita menerawang sejenak tingkah polah mereka itu,
seakan ada sebuah konspirasi yang mereka olah disana. Mereka sengaja melakukan
hal kontroversial itu karena ingin memancing atau memprovokasi umat islam
dunia. Mereka ingin membakar emosi umat islam dan mencari pembenaran akan
propaganda-propaganda mereka. Bahwa islam adalah agama yang brutal. Sayangnya, banyak
diantara kita yang tanpa sadar telah masuk dalam perangkap keji mereka ini. Aksi-aksi
brutal atau anarkisme dalam menanggapi pelecehan mereka hanya mencoreng image
islam itu sendiri, dan memang itu yang mereka inginkan. Memang sulit,
karena disatu sisi islam dilecehkan, dan disisi yang lain kita dituntut untuk
bijak menghadapi hal ini. Karena jika umat islam tidak bijak dalam menanggapi
masalah ini. Maka, umat islam itu sendiri yang menambah panjang pelecehan
tersebut.
Wajar jika kita emosi saat agama kita dihina, saat Nabi
junjungan kita dilecehkan, karena itu adalah bukti bahwa kita masih mencintai
agama yang kita anut, masih menyayangi kekasih kita Nabi Muhammad SAW. Namun,
tentu kita harus pandai-pandai juga mengolah emosi tersebut. Agar kita tak
terperosok dalam jebakan mereka yang anti islam. Luapan emosi harus tetap dalam
koridor al-Qur’an dan apa yang dicontohkan oleh Baginda Nabi dalam Sunahnya.
Dr. Zakir Naik dalam wawancara eksklusif pada salah
satu channel televisi islam di negeri jiran Malaysia, memberikan enam strategi
dalam menyikapi pelecehan Barat tersebut:
Pertama:
Umat islam harus membentuk sebuah badan organisasi
pengacara muslim internasional, yang dipilih dari pengacara-pengacara terbaik
dari Negara-negara berbasis islam. Hal ini lanjut beliau, agar pelaku pelecehan
atau pihak yang mendukung aksi pelecehan terhadap islam dan nabi Muhammad SAW.
Dapat diadukan ke Mahkamah Internasional. Walaupun tipis harapan untuk
mendapatkan keadilan dalam hal ini, tapi umat islam harus berusaha” kata
beliau.
Kedua:
Setiap pemerintah Negara-negara berbasis kekuatan
islam, harus melakukan protes secara resmi melalui kementerian luar negeri
terhadap kedutaan Negara dan para pelaku pelecehan. Tanpa rasa takut
meregangnya hubungan antar kedua Negara. Karena membela islam dan Muhammad itu
lebih berharga daripada membela diri sendiri.
Ketiga:
Melakukan balasan secara intelektual. Jika pelaku
pelecehan menggunakan media film dalam propaganda mereka. Seperti film “The
Innocence Of Muslim”. Maka, umat islam harus melakukan klarifikasi dengan
pembuatan film yang menceritakan tentang sirah Nabi Muhammad yang
sesungguhnya. Jika media yang mereka gunakan melalui buku-buku kebohongan yang
mereka tulis. Maka, umat islam harus menulis buku-buku untuk mengklarifikasi kebohongan mereka
tersebut.
Keempat:
Negara-negara islam harus berani melakukan embargo atau
pembatasan impor terhadap Negara pelaku
yang bersangkutan atau pihak yang mendukung aksi pelecehan tersebut. Seperti
mana yang pernah dilakukan oleh Negara-negara teluk sebagai reaksi pelecehan penayangan
kartun Nabi Muhammad yang dimuat harian Jillands Posten di Denmark. Saat itu
Denmark mengalami kerugian besar, mencapai satu billion dollar.
Kelima:
Umat islam seluruh dunia harus melakukan protes kepada
pelaku, Negara tempat tinggalnya, atau pihak yang terlibat dalam pelecehan
tersebut dengan melalui email, surat atau faks.
Keenam:
Melakukan demontrasi damai dengan turun kejalan. Tanpa ada tindakan
anarkisme atau perusakan alat-alat publik.
Itulah enam strategi yang
dianjurkan oleh Dr. Zakir naik. Beliau merupakan seorang orator muslim asal
India yang sangat dikenal dunia saat ini melalui orasi-orasi ilmiah beliau.
Terakhir, disaat islam, Nabi
Muhammad serta para pengikutnya sering mendapat pelecehan atau diskriminasi
oleh kelompok islamphobia di negeri Barat sana. Sudah saatnya kita merapatkan
barisan, berhenti mempermasalahkan perbedaan-perbedaan Furu’iyyah yang tak akan
pernah ada titik temunya. Menahan diri untuk tidak mengkafirkan sesama. Karena
islam harus bersatu dalam naungan bendera islam. Dalam naungan syahadat yang
sama.
Mari kita kembali mememahami dan
menghayati ajaran agama yang kita anut, mencontoh dan menerapkan akhlak
Rasulullah dalam setiap nafas kehidupan. Agar mereka yang anti islam tau, bahwa
inilah islam yang sesungguhnya. Inilah keluhuran akhlak Rasulullah SAW. Mari
bersama-sama kita berusaha melandasi tingkah polah kita sesuai anjuran al-qur’an
dan Sunnah. Agar melalui wajah-wajah kita, islam Nampak anggun berwibawa dan
mereka yang anti (memusuhi) islam menyadari
bahwa mereka telah keliru menilai islam saat ini. Allahu Musta’an.