Khutbah
Pertama:
Jadilah
Sebaik-Baik Manusia*
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا
وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا
بَعْدُ؛
فَيَا
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ
كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا
اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْبًا.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ
شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ.
Sidang
jama'ah jum'at yang berbahagia…
Di
siang hari yang cerah ini. Marilah sama-sama kita cerahkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah Swt. Yang mungkin selama ini diselimuti gumpalan
awan mendung dosa-dosa. Takwa dalam artian yang sesungguhnya, menjalankan
segala perintah Tuhan, dan menjauhi segala larangan-Nya.
Sidang
jama'ah jum'at rahimakumullah…
Manusia
diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial. Makhluk yang membutuhkan hidup bersama
dengan sesamanya. Makhluk yang tak mampu hidup sendiri tanpa berinteraksi
dengan manusia lain.
Ingat
kisah Manusia pertama, Adam as. Walaupun tinggal di Surga dengan penuh
kenikmatan super didalamnya. Tempat terindah yang tak pernah dilihat oleh mata.
Tak pernah didengar oleh telinga. Bahkan, khayalan manusia tingkat tinggipun
tak pernah sampai menembusnya. Namun, ditengah kenikmatan super itu, Adam as
tetap galau disana. Ia kesepian dalam kesendirian.
Lalu
untuk menfasilitasi fitrah sosial Hamba-Nya tersebut. Tuhan menciptakan seorang
wanita cantik jelita bernama Hawa. Dari keduanya kemudian lahirlah anak-anak
manusia dengan berbagai Suku, Bangsa dan Bahasa.
Allah
Swt berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ وَّحِدَةٍ وَّخَلَقَ
مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَّنِسَآءً وَٱتَّقُواْ
ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ
عَلَيۡكُمۡ رَقِيبًا.
Artinya:
"Wahai Manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari
(diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan
yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta,
dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasimu. (Qs. An-nisa:1)
Dalam
ayat lain Ia berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبًا وَّقَبَآئِلَ
لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ.
Artinya: "Wahai manusia!
Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,
kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha teliti. (Qs.
Al-Hujurat: 13).
Pada
arti dua buah ayat diatas, masing-masing ada satu kalimat yang dicetak tebal "(peliharalah) hubungan kekeluargaan"
pada ayat pertama, dan perkataan "saling mengenal" pada ayat
kedua.
Sidang
jama'ah jum'at yang dibanggakan Allah…
(Peliharalah)
hubungan kekeluargaan.
Kita
(sesama manusia yang menghuni Bumi saat ini) adalah sebuah keluarga besar yang
sama-sama berasal dari Ayah dan Ibu yang satu. Yaitu Adam dan Hawa. Sebagai
keluarga besar, sudah semestinya kita menjaga dan menjalin hubungan
silaturrahmi antar sesama. Kita dilarang untuk melakukan tindakkan yang dapat
mencederai hubungan kekeluargaan tersebut. Seperti saling merendahkan atau
melecehkan antar sesama. Namun sebaliknya, Kita dianjurkan untuk melakukan
sebuah tindakkan yang dapat merawat hubungan kekeluargaan itu agar tetap
terjalin erat. Seperti saling menyayangi dan mengasihi antar satu dengan yang
lain.
Coba
kita dengar firman Allah Swt berikut:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ
خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرًا
مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ
بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ
فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ.
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan)
perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih
baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu
sama lain, dan janganlah memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang
siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Qs.
Al-hujurat: 11)
Lalu
kita dengar lagi Sabda kekasih-Nya berikut:
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه.
Artinya:
"Tidak beriman salah seorang kalian sampai dia mencintai saudaranya,
seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sidang
Jama'ah jum'at yang dikasihi Allah…
Saling Mengenal.
Pada
ayat diatas, Allah swt menerangkan bahwa tujuannya menciptakan kita berbeda-beda
suku, bangsa, dan bahasa ialah agar kita saling kenal-mengenal antara satu
dengan yang lain. Tanpa memperdulikan perbedaan lahiriah yang ada. Karena
pembeda di mata Allah swt bukan bentuk lahiriah. Namun, bentuk batiniahnya.
Yaitu ketakwaan.
Saling
mengenal disini, kemungkinan memiliki dua pengertian. Yang pertama hanya saling
mengenal lahiriahnya saja. Seperti hanya mengenal nama, asal, suku, bangsa dan
lain sebagainya. Sedangkan yang kedua adalah saling mengenal lebih dalam, yaitu
saling mengenal sifat atau karakter masing-masing. Diantara kedua tipe saling
mengenal tersebut, tentu yang kedualah yang paling memberi arti sesungguhnya. Karena
jika kita saling mengenal karakter masing-masing. Maka sesama kita akan lahir sikap
saling memahami, saling menghormati yang kemudian akan membuahkan kedamain
dimuka bumi ini. betapa banyak perselisihan bahkan peperangan antar sesama
manusia di muka bumi ini hanya karena tidak adanya tenggangrasa, saling memahami
dan menghormati antar satu dengan yang lain.
Coba
kita lirik sejenak mereka yang berada di samping kita saat ini. Sudahkah kita
saling mengenal karakter masing-masing? Jika memang sudah saling mengenal.
Sudahkan kita saling memahami. Saling menghormati. Saling tenggang rasa. Jika
belum, mari sama-sama kita berusaha untuk memulainya. Agar mereka yang berada
disamping kita saat ini menjadi perantara atau wasilah bagi kita untuk mendapat
keridhan-Nya. Karena berbuat baik pada sesama merupakan implementasi penghambaan
kita kepada Allah swt.
Sidang
jama'ah jum'at yang dirahmati Allah…
Saling
mengenal artinya agar kita saling berinteraksi antar manusia satu dengan yang
lainnya. Karena bagaimana mungkin kita saling mengenal tanpa didahului oleh sebuah
interaksi.
Secara
garis besar, dalam hidup manusia hanya terdapat dua macam interaksi. Yang
pertama interaksi manusia dengan Tuhan untuk memenuhi fitrahnya sebagai makhluk
bertuhan. Kedua, interaksi antar sesama manusia (hamba Tuhan) untuk memenuhi fitrahnya
sebagai makhluk sosial.
Atas
sebab kedua jenis interaksi inilah, kemudian Tuhan menurunkan syariat islam sebagai
aturan mainnya. Yang mana ianya berisi pedoman bagaimana cara manusia
berinteraksi dengan Penciptanya dan bagaimana ia berinteraksi dengan sesamanya.
Aturan
main berupa syariat islam itu sejatinya adalah berupa etika atau akhlak manusia
dihadapan Tuhan dan sesamanya. Demi penyempurnaan akhlak inilah Nabi Muhammad
saw diutus ke muka bumi ini. Sepertimana sabdanya:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ
اْلأَخْلَاقِ.
Artinya:
"Bahwasanya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan keluhuran budi
pekerti. (HR.Ahmad)"
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ،
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ
لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ
وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى
اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا
بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل
لَّهُ مَخْرَجا، وَقَالَ: وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ
وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا.
يَاأَيُّهَا
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
وَقَالَ
عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ
السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Sidang
jama'ah jum'at yang disayang Allah…
Pada
khutbah kedua ini, khatib ingin mengajak diri khatib pribadi dan jama'ah
sekalian. Untuk bersama-sama sejenak merenungi sebuah nasehat dibawah ini. Agar
cahaya keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt semakin bersinar cerah.
Sidang
jama'ah jum'at yang diridhai Allah…
Jangan
Susahkan Orang Lain Karenamu.
Jika
kehidupanmu selalu menyusahkan orang lain. Maka, jangan pernah memimpikan
kebahagiaan akan hadir untukmu.
Jika
tak percaya dengan apa yang kau dengar ini, catatlah dalam buku harianmu dan
rasakanlah kemudian.
Manusia
agung sepanjang sejarah pernah bersabda:
خير
الناس أنفعهم للناس...
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
orang lain."
Maka,
mafhum mukhalafahnya (pemahaman sebaliknya) berbunyi:
شر
الناس أضرهم للناس...
"Seburuk-buruk
manusia adalah yang paling bermudarat bagi orang lain"
Jadi,
pilihlah sendiri kategori manusia mana yang kau inginkan dalam hidupmu. Karena
Tuhan telah memberikan akal untuk berpikir dan wahyu sebagai petunjuk. Kecuali
jika akal itu kau sembelih dengan hawa nafsu. Wahyu kau gantung di tiang
gantungan, dan dunia kau puja-puji. Maka, bisa ditebak kau akan memilih
kategori seburuk-buruk manusia. Walau sebenarnya kau tak menyadari pilihan itu,
karena dirimu terbuai.
Sidang
jama'h jum'at yang diberkati Allah…
Berhati-Hatilah
Dalam Bermuamalah Kepada Sesama
Mari
kita sadari kesalahan kita selama ini kepada sesama. Lalu setelah itu,
berhati-hatilah dalam pergaulan selanjutnya. Jangan pernah menjadi mudarat bagi
sesama, baik melalui pikiran, perkataan, dan tindakan.
المسلم
من سلم المسلمون من لسانه ويده…
"Seorang
muslim adalah orang yang kaum muslim selamat dari gangguan lisan dan
tangannya." (HR. Bukhari - Muslim).
Hubunganmu
dengan Tuhan tidak akan pernah baik, jika dengan sesama kau selalu buruk.
Jika
engkau pernah melakukan kesalahan terhadap aturan Tuhan, kau tinggal bertaubat
sungguh-sungguh memohon ampun. Karena Ia Maha pengampun dan pemaaf. Sedangkan,
jika engkau pernah melakukan kesalahan kepada sesama, engkau akan menemukan
kesulitan meminta maaf kepadanya. Karena, tak semua manusia berhati lapang dan
pemaaf. Sedangkan, salah satu dari empat syarat diterimanya taubat adalah
meminta maaf kepada seseorang yang pernah engkau zhalimi.
Ketahuilah,
bahwa salah satu do'a yang langsung sampai ke hadirat Tuhan adalah do'a orang
yang terzhalimi. Sangat sedikit dari orang yang terzhalimi mendo'akan kebaikan
terhadap seseorang yang menzhaliminya. Oleh karena itu, (sekali lagi)
berhati-hatilah dalam bermuamalah dengan sesama.
“Dan
waspadalah terhadap do'a orang yang terzhalimi. Karena tidak ada hijab
(penghalang) antara doanya itu dan Allah” (HR. Al-Bukhari).
Sidang
jama'ah jum'at yang dilindungi Allah…
Balaslah
Keburukan Dengan Kebaikan
Teruslah
berbuat baik kepada sesama. Tanpa memikirkan keburukan-keburukan yang pernah
mereka hadiahkan untukmu. Karena, sejatinya keburukan dari mereka itu adalah
kebaikan bagimu. Dengan keburukan mereka itu, engkau akan lebih tangguh.
Bukankah itu sebuah kebaikan bagimu?
Lihat,
apa yang Sayyidina Muhammad lakukan kala meladeni keburukan-keburukan dari kaum
kafir Quraisy. Keburukan-keburukan dari mereka yang menbenci Rasul dan Risalah
yang Beliau bawa selalu dibalasnya dengan kebaikan, senyuman, dan do'a
mengharap mereka diberikan hidayah oleh Allah swt.
Dunia
adalah ladang untuk bercocok tanam. Sedangkan akhirat adalah hasil tuaian.
Bagaimana
tuaianmu bisa berkualitas baik. jika ladangmu rusak diserang hama-hama
keburukan. Hama Iri hati, dengki, benci; menyakiti, dan hama-hama sejenisnya.
Sidang
jama'ah jum'at yang diberi petunjuk oleh Allah…
Pilihlah
Jalan yang Lurus
Tuhan
telah menciptakan surga dan neraka. Kemudian Ia bentangkan jalan menuju
keduanya untukmu. Dengan akal, jalan ke surga akan terlihat indah menggiurkan.
Sedangkan dengan nafsu, neraka akan lebih menggiurkan. Diantara keduanya, Tuhan
menurunkan wahyu untukmu. Terserah kepadamu. Memilih jalan ke surga yang penuh
duri namun indah di penghujungnya, atau memilih jalan neraka penuh kenikmatan
namun buruk di penghujungya. Surga adalah sebaik-baik tempat kembali. Neraka
adalah seburuk-buruk tempat kembali.
اهدنا
الصراط المستقيم. صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين.
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Qs. Al-Fatihah,
6-7).
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ
اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ
اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ
قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ
اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ
اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ
اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ
اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً
وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ
الله! اِنَّ الله يَأْمُرُكم بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى
الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ
اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .
أقم
الصلاة...!
*Disampaikan
pada khutbah jum'at di KBRI-Rabat
17 Oktober 2014
Oleh: Herdiansyah
Amran, Lc.
Lulusan
Universitas Hassan II, Mohammedia-Casablanca-Maroko.