Sore
kemarin, saya baru pulang dari ibu kota Rabat. Hampir satu minggu saya disana.
Selama di ibu kota, banyak sekali kegiatan yang saya ikuti. Mulai dari diskusi ilmiah
serta buka puasa bersama dengan tamu Raja
Maroko untuk pengajian “Durus Hassaniyah”. Bapak Prof. DR. H. Amsal Bakhtiar, M.A. (Purek II UIN Syarif
Hadayatullah Jakarta), perayaan HUT RI ke 67 di KBRI, dan terakhir perayaan
idul fitri 1433 H di Wisma Duta KBRI, Rabat.
Diskusi
Ilmiah Sekaligus Buka Puasa Bersama Dengan Prof.DR.Amsal Bakhtiar, MA
Memasuki
Ramadhan ke 26, saya langsung meluncur ke ibu kota Rabat. Setelah beristirahat
beberapa menit di sekretariat PPI Maroko ketika baru tiba, saya dan beberapa
teman lain melaju dengan taksi kabir menuju Hay Maoulay Ismail, Rabat.
(salah satu asrama mahasiswa asing ketika libur musim panas). Tempat dimana
diskusi dan bukber akan dilangsungkan. Setelah kawan-kawan mahasiswa Indonesia
memenuhi ruang serbaguna asrama, acara diskusi dimulai.
Salah
satu poin diskusi yang saya kutip dari bapak Amsal, ialah ajakan beliau kepada
generasi muda Indonesia, terkhusus kepada mahasiswa yang sedang menempuh studi
luar negeri. Agar mampu menjadi publik pigur ketika pulang ke tanah air nanti.
Sehingga mampu berdakwah dengan baik di masyarakat. Salah satu cara untuk
menjadi publik pigur tersebut yakni dengan banyak menulis. Dengan menulis kita
akan dikenal banyak orang. Yang akhirnya kita akan diperhitungkan. Ide-ide kita
akan mudah diterima.
Diskusi
berjalan renyah dengan candaan-candaan filosofis dari beliau. Beberapa
pertanyaan dari rekan-rekan mahasiswa dan jawaban-jawaban luar biasa beliau
menutup acara diskusi. Yang kemudian dilanjutkan dengan buka bersama ditemani
menu hidangan sederhana dari kawan-kawan pelaksana.
Perayaan
HUT RI ke 67 di KBRI Rabat
Keesokan
harinya, sekitar jam 06:00 pagi waktu setempat. Kami dijemput dengan mobil menuju
kantor kedutaan RI di JL.Thariq Zair, Km 6, Rabat. Karena sekitar pukul 08:00
acara pengibaran bendera dalam rangka perayaan HUT RI ke 67 akan dilaksanakan.
Ini adalah kali pertama saya mengikuti Perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI
di luar negeri. Sebuah nuansa yang sangat berbeda sebelumnya.
Suasana pengibaran sang saka merah putih di halaman kantor KBRI Rabat,Maroko (Dok:KBRI Rabat)link untuk gambar-gambar selanjutnya: on.fb.me/Pg8i40, on.fb.me/NPrrJT,on.fb.me/PcWgma |
Upacara
pengibaran sang saka merah putih dipimpin langsung oleh Duta Besar RI untuk
Kerajaan Maroko, Bapak Tosari Widjaja. Bertindak sebagai komandan upacara,
bapak Dede Setiawan (local staff KBRI Rabat). Acara dihadiri oleh Home & local staff KBRI
Rabat, para mahasiswa, masyarakat Indonesia yang sedang berada di Maroko. Dan
sejumlah warga Maroko setempat. Acara berjalan dengan hidmat yang diakhiri
dengan photo bersama.
Sore
harinya, KBRI mengadakan acara buka puasa bersama untuk terakhir kalinya pada
bulan Ramadhan tahun ini. yang kemudian pada malam harinya setelah sholat
Maghrib, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan seni dan budaya dari teman-teman
mahasiswa, sekaligus pembagian hadiah perlombaan olahraga dalam rangka
memperingati hari kemerdekaan RI ke 67 yang telah berlangsung sebelum Ramadhan
yang lalu.
Acara
malam perayaan sangat meriah dengan menampilkan Band-band dadakan dari
teman-teman mahasiswa. Ada juga pertunjukan seni bila diri silat, Pembacaan puisi
tunggal dan barantai, serta beberapa pertunjukkan lain yang tidak kalah
menariknya. Acara berlangsung sampai dini hari.
Perayaan
Idul Fitri 1433 H di Wisma Duta, Rabat
Idul
fitri di Maroko jatuh pada hari senin, tanggal 20 Agustus 2012. Berbeda satu
hari dari mayoritas Negara-negara lain yang merayakan idul fitri 1433 H pada
minggu, 19 Agustus 2012. Keputusan ini
berdasarkan pengumuman dari kementerian wakaf dan urusan agama Kerajaan Maroko.
Suasana Idul Fitri 1433 H di halaman Wisma Duta KBRI Rabat, Maroko.(Dok:KBRI Rabat). link untuk melihat gambar-gambar berikutnya: on.fb.me/Oj5XQw |
Seperti
halnya perayaan HUT RI KE 67, Idul Fitri kali ini juga adalah yang pertama
kalinya saya merayakannya di luar Negeri. Rasa rindu keluarga dan kampung
halaman sedikit terobati dengan banyaknya teman-teman setanah air yang berkumpul
di Wisama Duta pagi itu. Gemuruh takbir, tasbih dan tahmid menambah suasana
haru karena teringat kampung halamaan dulu, kala lebaran bersama keluarga.
Sholat
Ied dimulai pukul 07:30 waktu Maroko. Bertindak sebagai Imam sholat Ust. H. TB
Ade Asnawi, MA,(Mahasiswa program doktoral Universitas Mohammed V-Rabat). Sedangkan
yang bertindak sebagai Khatib adalah Ust. H. Helmi Basri, Lc., MA, Mahasiswa
program doktoral Universitas Maoulay Ismail, Meknes – Maroko)
Khutbah
Iedul Fitri yang disampaikan ust. Helmi Basri berjudul “Meraih Kemenangan
Hakiki Pasca Ramadhan”. Dalam inti khutbahnya, beliau mengklasifikasikan
kemenangan bagi umat islam pasca Ramadhan kedalam 3 bagian: yaitu kemenangan
spiritual, kemenangan emosional, dan terakhir kemenangan intelektual.
Kemenangan
spiritual adalah ”kemenangan jiwa, jiwa yang selalu bersih dan suci dari
noda-noda penyakit hati. Seperti syirik, sombong, iri dengki, dan lain
sebagainya.” Ungkap beliau.
Sedangkan
kemenangan Emosional adalah ketika umat islam mampu mengendalikan sifat
perilaku dan kondisi perasaan yang terdapat dalam diri masing-masing individu
muslim tersebut. seperti rasa ingin marah, rasa takut, dan lain sebagainya.
Emosi yang menang adalah apabila ia terkendali, yang dalam istilah agama
disebut dengan sabar.
Terakhir
kemenangan Intelektual, yang dalam perspektif islam ditandai dengan apabila:
1.selalu bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram
1.selalu bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram
2.selalu
mempertimbangkan antara manfaat dan mudhorat.
3.selalu
mengerti akan hak dan kewajiban.
“Inilah
tiga kemenangan besar yang diharapkan dapat diraih secara nyata dalam setiap
pribadi muslim melalui pelaksanaan ibadah puasa.” Pungkas beliau dalam khutbah
pertamanya.
Setelah
khutbah kedua berakhir, acara dilanjutkan dengan pembacaan surah yasin dan do’a
untuk Bapak Tosari widjaja. Karena idul fitri kali ini bertepatan dengan ulang
tahun beliau yang ke 72 tahun, serta diakhiri dengan salam-salaman dan halal bi
halal dengan menu khas Indonesia yang mampu memanjakan lidah-lidah kami dan
mengurangi rindu kampung halaman di Tanah Air.
Itulah
beberapa kegiatan saya selama satu minggu di ibu kota Rabat yang baru saja
berlalu. Satu minggu kedepan insya Allah saya akan meluncur kembali ke ibu kota
untuk menghadiri acara Mubes (Musyawarah Besar) PPI Maroko ke XVIII, yang
diagendakan sekitar awal September nanti.
Link materi khutbah Idul Fitri 1433 H penuh:on.fb.me/SEdGP4
Link materi khutbah Idul Fitri 1433 H penuh:on.fb.me/SEdGP4
0 komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran yang konstruktif selalu kami tunggu dari para pembaca yang budiman,,,,,!!!